PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI SD NEGERI 25 AIR SALEK
Kata Kunci:
Peranan, Guru Pendididkan Agama Islam, Krikulum MerdekaAbstrak
Skripsi yang berjudul “Pernan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di SD Negeri 25 Air Salek”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Untuk mengetahui peranan guru pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar di SD Negeri 25 Air Salek, mengetahui pelaksanaan kurikulum merdeka di SD Negeri 25 Air Salek, mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar SD Negeri 25 Air Salek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, peranan guru pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan kurikulum merdeka di SD Negeri 25 Air Salek sudah berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kurikulum merdeka meliputi, guru pendidikan agama Islam sudah menerapkan pembelajaran sesuai dengan modul ajar kurikulum merdeka, sudah memahami dan menerapkan kurikulum, memberikan pengertian pada para peserta didik tentang tujuan kurikulum, membantu peserta didik dalam belajar secara mandiri, mengatur waktu dan mengelola sumber daya pembelajaran. Kedua, Pelaksanaan kurikulum merdeka belajar sudah terlaksana dengan cukup baik. Seperti yang dilakukan, sekolah ini sudah melaksanakan kurikulum merdeka sesuai dengan kemampuan sekolah, pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah ini juga sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang diterapkan pemerintah melalui kurikulum merdeka belajar, kewajiban sekolah untuk menerapkan profil belajar Pancasila. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, faktor peendukung yaitu, suasana yang demokrasi sehingga memberi peluang untuk pencapaian hasil yang optimal, tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran, membuat berbagai materi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru, faktor penghambat yaitu, minimnya perangkat pembelajaran, kurangnya penguasaan akan kurikulum merdeka, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya motivasi dari kurangnya implementasi kurikulum dari pihak internet sekolah.