SULTAN SYARIF KASIM II: KEPEMIMPINAN VISIONER DAN PERANANNYA DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA

Penulis

  • Elmustian Universitas Riau
  • Lisdawati Universitas Riau
  • Nurhasni Universitas Riau

Kata Kunci:

Syarif Kasim II, Kepemimpinan Melayu, Kesultanan Siak, Kemerdekaan Indonesia, Nasionalisme

Abstrak

Artikel ini menganalisis praktik kepemimpinan Sultan Syarif Kasim II di Kesultanan Siak Sri Indrapura, menyoroti karakter, strategi kepemimpinan, inovasi pendidikan, serta perannya dalam perjuangan dan integrasi kemerdekaan Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dari berbagai literatur, arsip sejarah, dan dokumen resmi kerajaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sultan memperlihatkan kepemimpinan yang visioner dan progresif melalui penggabungan nilai-nilai tradisional Melayu- Islam dengan semangat nasionalisme modern. Selain itu, Sultan Syarif Kasim II juga berperan penting dalam memperjuangkan pendidikan rakyat dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam serta mendorong kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat Siak. Dengan demikian, sosok Sultan Syarif Kasim II dapat dijadikan teladan kepemimpinan yang berakar pada nilai moral, intelektual, dan komitmen terhadap kemerdekaan bangsa. 

This article analyzes the leadership practices of Sultan Syarif Kasim II in the Sultanate of Siak Sri Indrapura, focusing on his character, leadership strategies, educational innovations, and his role in the struggle for and integration of Indonesia’s independence. The study employs a descriptive qualitative method with a literature-based approach, drawing from various sources, historical archives, and official royal documents. The findings reveal that the Sultan demonstrated visionary and progressive leadership by merging traditional Malay-Islamic values with modern nationalism. Moreover, Sultan Syarif Kasim II played a significant role in promoting public education by establishing Islamic institutions and fostering the social and economic development of the Siak community. Therefore, he stands as a model of leadership grounded in moral and intellectual values, as well as a strong commitment to national independence. 

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30