BELIS: WARISAN ADAT YANG MENGIKAT CINTA DAN KEKELUARGAAN

(Studi Kasus Kampung Elowanno, Sumba Barat Daya)

Penulis

  • Jeremie Robo Djawa Universitas Citra Bangsa
  • Femberiaunus Sunario Tanggur Universitas Citra Bangsa
  • Elvarista Euprasia Paku Universitas Citra Bangsa
  • AprilianaYenilasari Gono Ate Universitas Citra Bangsa
  • Sry Wanti Talan Universitas Citra Bangsa

Kata Kunci:

Belis, Maso Minta, Tradisi Adat, Sumba, Studi Deskriptif

Abstrak

Belis merupakan salah satu tradisi penting dalam budaya masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sebagai bagian dari prosesi pernikahan adat, belis mencakup pemberian barang-barang berharga seperti ternak, kain tenun, sirih pinang, dan peralatan rumah tangga. Tradisi ini terdiri atas tiga tahapan yaitu ketuk pintu, kette ketonga, dan pindah adat. Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan secara rinci tahapan-tahapan dalam prosesi belis, nilai-nilai yang terkandung, serta dinamika tradisi ini dalam kehidupan masyarakat modern.

Belis is one of the essential traditions in the culture of the Sumba community in East Nusa Tenggara, Indonesia. As part of the customary marriage process, belis involves the exchange of valuable items such as livestock, woven fabrics, betel nut, and household goods. This tradition comprises three stages: ketuk pintu (initial proposal), kette ketonga (family gathering), and pindah adat (transfer of customs). This article employs a descriptive approach to thoroughly explain the stages of the belis tradition, the values it embodies, and the dynamics of this tradition in the modern life of the Sumba community.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-30