PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PESERTA DIDIK KELAS V SDN PASIRCURI

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus terdiri dari perencanaan, pelasanaan, pengamatan, dan refleksi. Lembar rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi pendidik dan peserta didik. Untuk keterampilan proses sains menggunakan tes dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas V di SD Negeri Pasircuri Kabupaten Tasikmalaya dengan berjumlah 17 orang. Hasil nilai rata-rata belajar IPA Pratindakan (48,2), siklus I (64,1) dan siklus II (85,2). Keterampilan proses sains pratindakan 3 orang peserta didik (15%) yang tuntas dan 14 orang peserta didik (85%) belum tuntas dengan memperoleh rata-rata 48,2. Hasil peningkatan keterampilan proses sains IPA pada siklus I terdapat 11 orang peserta didik (64%) yang tuntas dan 6 orang peserta didik (36%) yang belum tuntas dengan memperoleh rata-rata 64,1. Siklus II terdapat 14 orang peserta didik  (82%) yang tuntas dan 3 orang peserta didik (18%) yang tidak tuntas dengan rata-rata 85,25. Dengan demikian terjadi peningkatan dengan setiap siklus (65%) dengan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.

This research aims to improve students' science process skills using experimental methods. This research method is classroom action research (PTK). Kemmis and Mc Taggart PTK model. This research was carried out in 2 cycles consisting of planning, implementation, observation and reflection. Learning implementation plan sheet, educator and student observation sheet. For science process skills using tests and documentation. The population in this study were all class V students at Pasircuri Elementary School, Tasikmalaya Regency, totaling 17 people. The average score for Pre-action Science learning was (48.2), cycle I (64.1) and cycle II (85.2). The pre-action science process skills of 3 students (15%) were completed and 14 students (85%) were incomplete with an average of 48.2. As a result of improving science process skills in cycle I, there were 11 students (64%) who had completed it and 6 students (36%) who had not completed it with an average of 64.1. In cycle II there were 14 students (82%) who completed and 3 students (18%) who did not complete with an average of 85.25. Thus there is an increase with each cycle (65%) with experimental methods to improve students' science process skills.