PATUNG SIGALE-GALE SIMBOL PENGHANTAR KEMATIAN DAN KEKUATAN SPIRITUAL DARI TANAH BATAK

Penulis

  • Dearti Sirait Universitas Negeri Medan
  • Agnes Tesalonika Telaumbanua Universitas Negeri Medan
  • Dina Anggraini Universitas Negeri Medan
  • Nazwa Andini Universitas Negeri Medan
  • Tigor Rapido Universitas Negeri Medan
  • Lilitansliova Universitas Negeri Medan

Kata Kunci:

Sigale-Gale, Budaya, Penghantar Kematian, Kekuatan Spiritual, Tanah Batak

Abstrak

Di sebuah desa di Toba, hiduplah seorang raja yang sangat mencintai putranya, Raja Manggale. Suatu hari, Raja Manggale tewas dalam pertempuran, meninggalkan kesedihan mendalam bagi sang raja dan rakyatnya. Dalam upaya untuk mengurangi kesedihan raja dan memberikan penghormatan terakhir kepada putranya, seorang dukun atau pengrajin membuat boneka kayu yang mirip dengan Raja Manggale, yang disebut Sigale-gale. Boneka Sigale-gale diberi ritual khusus dan dapat menari seperti manusia. Pada upacara pemakaman, boneka tersebut menari, seakan-akan roh Raja Manggale hadir dan menari untuk terakhir kalinya. Tarian boneka ini dianggap sebagai cara untuk memberikan ketenangan kepada roh yang telah meninggal dan mengurangi duka yang dirasakan oleh keluarga dan masyarakat. Legenda ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Batak terhadap kehidupan setelah kematian dan pentingnya upacara pemakaman dalam tradisi mereka. Cerita Boneka Sigale-gale mengandung nilai-nilai budaya dan spiritual yang mendalam, menggambarkan hubungan antara kehidupan, kematian, dan tradisi dalam masyarakat Batak.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30