IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Kata Kunci:
Pancasila, Kewarganegaraan, karakter bangsa, pendidikan, observasiAbstrak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membangun karakter bangsa di sekolah menengah.Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati langsung pembelajaran dan mewawancarai guru dan siswa. Penelitian ini dilakukan di SDN 107400 Bandar Khalipah pada kelas 6 dengan jumlah siswa 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan PPKn memegang peranan penting dalam pengembangan karakter peserta didik, khususnya dalam pengembangan nilai moral, etika, dan kesadaran kebangsaan. Guru berperan penting dalam mengajarkan materi kewarganegaraan dengan menggunakan metode interaktif dan kontekstual untuk membantu siswa lebih memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai yang diajarkan. Namun penelitian ini juga mengungkapkan beberapa tantangan. Waktu dan sumber daya pendukung untuk kelas kewarganegaraan tidak mencukupi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas pendidikan kewarganegaraan, kita perlu memperbaiki kurikulum, pelatihan guru, dan penyediaan sumber daya yang tepat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter di Indonesia.
A B S T R A C T
This research aims to determine the implementation of Citizenship Education (PKn) in building national character in secondary schools. The research method used is observation, namely collecting data by directly observing learning and interviewing teachers and students. This research was conducted at SDN 107400 Bandar Khalipah in grade 6 with a total of 20 students. The research results show that the implementation of PPKn education plays an important role in developing the character of students, especially in developing moral values, ethics and national awareness. Teachers play an important role in teaching citizenship material by using interactive and contextual methods to help students better understand and internalize the values taught. But this research also reveals several challenges. Time and supporting resources for citizenship classes are insufficient. Therefore, to increase the effectiveness of civics education, we need to improve the curriculum, teacher training and provision of appropriate resources. It is hoped that the results of this research can provide input to policy makers to improve the quality of character education in Indonesia.