Psikofusi: Jurnal Psikologi Integratif
https://ojs.co.id/1/index.php/pjpi
id-IDPsikofusi: Jurnal Psikologi IntegratifSUARA PEREMPUAN DALAM BINGKAI ADAT: ASERTIVITAS DALAM TRADISI BELIS MASYARAKAT TETUN
https://ojs.co.id/1/index.php/pjpi/article/view/3465
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asertivitas perempuan dalam tradisi belis masyarakat Tetun di Desa Dualasi. Tradisi belis yang sangat berlandaskan pada norma-norma patriarki, seringkali menempatkan perempuan dalam posisi pasif. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologi dan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman, penelitian ini melibatkan tujuh perempuan yang telah menjalani proses belis dan perkawinan selama 3–7 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketegasan perempuan dipengaruhi oleh tekanan budaya, harapan keluarga, dan nilai-nilai sosial yang menjunjung tinggi ketaatan pada adat istiadat. Meskipun dalam struktur yang restriktif, perempuan menunjukkan ketegasan melalui kompromi simbolik dan strategi komunikasi implisit. Ketegasan ini berdampak pada peran sosial, memberikan ruang terbatas untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan masalah psikologis.</p>Eugenia Rafu LunRizky Pradita ManafeMernon Yerlinda Carlista Mage
Hak Cipta (c) 2025 Psikofusi: Jurnal Psikologi Integratif
2025-07-302025-07-3077 ANALISIS FAKTOR PENYEBAB ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DIKELAS 2B MI AL-ISTIQOMAH BANYUSARI KARAWANG
https://ojs.co.id/1/index.php/pjpi/article/view/3454
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apa yang menyebabkan anak-anak di kelas 2B MI Al-Istiqomah Banyusari Karawang lamban belajar (slow learner), dan juga untuk mengetahui seberapa efektif metode Applied Behavior Analysis (ABA) sebagai intervensi. Berdasarkan hasil pengamatan akademik dan sosial, tiga siswa yang menjadi subjek penelitian telah diidentifikasi sebagai siswa yang lambat dalam belajar. Adapun faktor penyebab anak lamban belajar dikelas 2B Mi Al-Istiqomah diantaranya kurang konsentrasi, kurangnya keterlibatan aktif dalam pembelajaran, kurangnya interaksi sosial dengan teman sebaya, kesulitan memahami materi, dan kurangnya kemandirian dalam mengerjakan tugas. Metode penelitian menggunakan desain A-B-A (satu kasus) dan menguji kemampuan membaca dan berhitung selama satu minggu. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan membaca dan berhitung meningkat selama fase intervensi, tetapi ada penurunan atau stabilitas selama fase baseline kedua. Penelitian ini menemukan bahwa intervensi ABA meningkatkan kemampuan akademik siswa dalam jangka pendek; namun, untuk mempertahankan hasil dan mengatasi tantangan akademik, sosial, dan psikologis yang dihadapi siswa, diperlukan pendekatan tambahan dan dukungan berkelanjutan.</p>Labiyb AbqariyDjoko Nugroho
Hak Cipta (c) 2025 Psikofusi: Jurnal Psikologi Integratif
2025-07-302025-07-3077HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA
https://ojs.co.id/1/index.php/pjpi/article/view/3457
<p>Prokrastinasi akademik adalah fenomena yang marak terjadi pada mahasiswa dalam mengerjakan tugas akademik terutama dalam mengerjakan skripsi. Prokrastinasi akademik seringkali dikaitkan dengan tipe kepribadian. Prokrastinasi akademik dapat dipahami sebagai pola sifat yang bergantung pada kepribadian atau sebagai perilaku yang terjadi dalam berbagai situasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tipe kepribadian dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana yang sedang mengerjakan skripsi. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 210 mahasiswa yang diambil secara accidental sampling. Instrumen yang digunakan terdiri dari Jung’s Type Indicator (JTI) untuk mengukur tipe kepribadian ekstrovert dan introvert serta skala prokrastinasi akademik yang disusun berdasarkan teori Ferrari (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki tipe kepribadian introvert (84,8%) dan tingkat prokrastinasi akademik yang sedang (73,8%). Uji One Way ANOVA menghasilkan p-value sebesar 0,097, yang menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara tipe kepribadian dengan prokrastinasi akademik. Temuan ini menjelaskan faktor lain selain tipe kepribadian yang menyebabkan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yaitu keadaan fisik dan kondisi kesehatan individu, seperti tubuh yang sakit, ataupun kelelahan, pengaruh suasana hati, manajemen waktu, manajemen prioritas, serta ketersediaan fasilitas. Temuan ini dapat membantu mahasiswa untuk lebih dapat mengevaluasi diri dalam menyelesaikan tugas akademik penulisan skripsi dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga dapat mencari solusi yang lebih tepat.</p> <p><em>Academic procrastination is a common phenomenon among students in doing academic assignments, especially in doing their thesis. Academic procrastination is often associated with personality type. Academic procrastination can be understood as a pattern of traits that depend on personality or as behavior that occurs in various situations. This study aims to analyze the relationship between personality type and academic procrastination in students of the Faculty of Public Health, Nusa Cendana University who are working on their thesis. The method used is quantitative research with a correlational design. The research sample consisted of 210 students taken by accidental sampling. The instruments used consisted of Jung's Type Indicator (JTI) to measure extrovert and introvert personality types and an academic procrastination scale compiled based on Ferrari's theory (1995). The results showed that the majority of students had an introvert personality type (84.8%) and a moderate level of academic procrastination (73.8%). The One Way ANOVA test produced a p-value of 0.097, indicating that there was no significant relationship between personality type and academic procrastination. This finding explains other factors besides personality type that cause academic procrastination in students, namely the physical condition and health conditions of individuals, such as illness or fatigue, the influence of mood, time management, priority management, and the availability of facilities. This finding can help students to better evaluate themselves in completing academic tasks of writing a thesis by considering various influencing factors so that they can find a more appropriate solution.</em></p>Melani Claudia Ledo Marylin S. JuniasShela C. PelloMariana Dinah Ch. Lerik
Hak Cipta (c) 2025 Psikofusi: Jurnal Psikologi Integratif
2025-07-302025-07-3077Peran Bimbingan Konseling Dalam Menumbuhkan Motivasi Berbicara Di Depan Umum Pada Remaja
https://ojs.co.id/1/index.php/pjpi/article/view/89
<p><em>Guidance and counseling play an important role in fostering motivation for public speaking among adolescents. This study employs a descriptive qualitative method to examine how interventions through various counseling techniques such as group discussions, speaking simulations, and self-talk can help adolescents overcome anxiety, manage negative thoughts, and enhance self-confidence. An integrated public speaking training method, which includes practical exercises and constructive feedback, has proven effective in improving both technical and psychological speaking skills. Support from the school environment, counselors, and peers is a key factor in the success of these interventions. The results indicate that a systematic and continuous counseling program can strengthen internal motivation and courage for adolescents to confidently perform in various public communication situations. </em></p>Resty SetyowatiAdhi Kusuma
Hak Cipta (c) 2025 Psikofusi: Jurnal Psikologi Integratif
2025-08-032025-08-0377