SUARA PEREMPUAN DALAM BINGKAI ADAT: ASERTIVITAS DALAM TRADISI BELIS MASYARAKAT TETUN
Kata Kunci:
Asertivitas, Perempuan, BelisAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asertivitas perempuan dalam tradisi belis masyarakat Tetun di Desa Dualasi. Tradisi belis yang sangat berlandaskan pada norma-norma patriarki, seringkali menempatkan perempuan dalam posisi pasif. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologi dan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman, penelitian ini melibatkan tujuh perempuan yang telah menjalani proses belis dan perkawinan selama 3–7 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketegasan perempuan dipengaruhi oleh tekanan budaya, harapan keluarga, dan nilai-nilai sosial yang menjunjung tinggi ketaatan pada adat istiadat. Meskipun dalam struktur yang restriktif, perempuan menunjukkan ketegasan melalui kompromi simbolik dan strategi komunikasi implisit. Ketegasan ini berdampak pada peran sosial, memberikan ruang terbatas untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan masalah psikologis.