STUDI FENOMENOLOGI: RESILIENSI NARAPIDANA WANITA YANG MEMPUNYAI BALITA
Kata Kunci:
Kriminalitas, Fenomenologi, Resiliensi, Narapidana WanitaAbstrak
In terms of rights and obligations, female and male prisoners are the same, however, the psychological, emotional and mental health conditions of female and male prisoners are different. Therefore, a female prisoner needs to have the ability to survive in stressful conditions (resilience) in order to maintain her psychological health. The aim of this research is to determine the dynamics of resilience of female prisoners who have toddlers. This research uses qualitative research with a phenomenological approach which was carried out in August 2023 in three training places, namely the class IIB Kudus prison, the class IIB Pati prison, and the class IIA Semarang women's prison. Data collection techniques were carried out using observation and in-depth interviews. In data processing, researchers use triangulation techniques, data analysis from specific to general, and qualitative research results place greater emphasis on generalization. The results show that informants who have been carrying out coaching for a long time have good resilience abilities. Good resilience is influenced by 3 factors, namely support system, spirituality and self-awareness. The most influential factor is the support system.
Secara hak dan kewajiban narapidana wanita dengan laki-laki sama, akan tetapi dari keadaan psikologis, emosi dan kesehatan mental narapidana wanita dengan laki-laki berbeda. Oleh karena itu seorang narapidana wanita perlu memiliki kemampuan bertahan dalam kondisi yang penuh tekanan (resiliensi) agar dapat mempertahankan kesehatan psikologisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika resiliensi narapidana wanita yang mempunyai balita. Riset ini menggunakan riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang dilakukan pada bulan agustus 2023 di tiga tempat pembinaan yaitu rutan kelas IIB Kudus, lapas kelas IIB Pati, dan lapas perempuan kelas IIA semarang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi, analisis data dari khusus ke umum, dan hasil riset kualitatif lebih menekankan pada generalisasi. Hasil menunjukkan informan yang telah lama melaksanaan pembinaan memiliki kemampuan resiliensi yang baik, resiliensi yang baik dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu support system, spriritualitas, dan kesadaran diri. Faktor yang paling berpengaruh adalah support system.