Perspektif Agama dan Identitas https://ojs.co.id/1/index.php/pai id-ID Perspektif Agama dan Identitas STRATEGI GURU DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME SISWA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER HOLISTIK DI MADRASAH https://ojs.co.id/1/index.php/pai/article/view/2993 <p>Radikalisme di lingkungan pendidikan menjadi ancaman serius bagi perkembangan karakter generasi muda, khususnya di madrasah yang seharusnya menjadi tempat pembinaan nilai-nilai keagamaan yang moderat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi guru dalam mencegah penyebaran paham radikalisme melalui pendekatan pendidikan karakter holistik di madrasah. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi dan studi kasus multi-situs, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memainkan peran sentral sebagai pendidik, pembina karakter, sekaligus agen perubahan dengan mengintegrasikan nilai-nilai profetik seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi ke dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Strategi yang diterapkan mencakup keteladanan, pembiasaan sikap toleran, serta penciptaan budaya madrasah yang inklusif dan dialogis. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada penguatan peran guru dalam konteks pendidikan karakter yang menyeluruh sebagai benteng utama pencegahan radikalisme. Implikasinya, madrasah perlu mengembangkan sistem pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan secara terpadu dan kontekstual.</p> <p><em>Radicalism in the educational environment poses a serious threat to the character development of the younger generation, especially in madrasas, which should be a place for fostering moderate religious values. This study aims to examine teachers' strategies in preventing the spread of radicalism through a holistic character education approach in madrasas. Using a descriptive qualitative method with a phenomenological approach and a multi-site case study, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that teachers play a central role as educators, character builders, as well as agents of change by integrating prophetic values such as humanisation, liberation, and transcendence into the learning process and daily life. The strategies implemented include exemplary teaching, habituation of tolerant attitudes, and the creation of an inclusive and dialogical madrasa culture. The novelty of this research lies in strengthening the role of teachers in the context of comprehensive character education as the main bulwark of radicalism prevention. The implication is that madrasahs need to develop an education system that instils national and religious values in an integrated and contextualised manner.</em></p> Ichsanudin Rasyid Muhammad Arif Syihabuddin Hak Cipta (c) 2025 Perspektif Agama dan Identitas 2025-05-30 2025-05-30 10 5 PENGERTIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI, PENGUASAAN MATERI PAI, PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONALITAS GURU PAI, GURU PAI DALAM PERSPEKTIF ISLAM https://ojs.co.id/1/index.php/pai/article/view/3065 <p>Makalah ini membahas secara komprehensif tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai elemen kunci dalam mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas. Kompetensi profesional guru PAI meliputi penguasaan materi ajar secara mendalam, kemampuan metodologis, dan integrasi nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran. Penguasaan materi oleh guru menjadi indikator penting dalam keberhasilan proses belajar, karena tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik siswa. Selain itu, makalah ini juga mengulas strategi pengembangan profesionalisme guru PAI melalui peningkatan kualifikasi akademik, pelatihan, refleksi diri, serta pemanfaatan teknologi informasi. Dalam perspektif Islam, guru PAI diposisikan sebagai pewaris para nabi yang bertugas tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembina akhlak dan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, guru PAI dituntut memiliki integritas, keikhlasan, serta kemampuan spiritual dan intelektual yang seimbang. Makalah ini diharapkan menjadi rujukan bagi penguatan profesionalisme guru PAI dalam menghadapi tantangan pendidikan kontemporer.</p> <p><em>This paper provides a comprehensive discussion on the professional competence of Islamic Religious Education (PAI) teachers as a crucial element in delivering quality Islamic education. The professional competence of PAI teachers includes deep mastery of subject matter, methodological skills, and the integration of Islamic values into the learning process. A teacher’s subject mastery is a key indicator of successful learning, as it emphasizes not only cognitive aspects but also students’ affective and psychomotor development. The paper also explores strategies for developing teacher professionalism through academic qualification improvement, training, self-reflection, and the use of information technology. From an Islamic perspective, PAI teachers are regarded as the heirs of the prophets, whose duties extend beyond teaching to include shaping students’ character and morals. Therefore, PAI teachers are expected to possess integrity, sincerity, and a balanced combination of spiritual and intellectual capabilities. This paper is intended as a reference to strengthen the professionalism of PAI teachers in addressing contemporary educational challenges.</em></p> Achmad Junaedi Sitika Nurachman Ramadhan Fawwas Hafish Harsoyo Hak Cipta (c) 2025 Perspektif Agama dan Identitas 2025-05-30 2025-05-30 10 5 PENGARUH TIKTOK TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN DAN PARTISIPASI BERSEDEKAH DI ERA DIGITAL https://ojs.co.id/1/index.php/pai/article/view/3009 <p>Artikel ini membahas pengaruh media sosial TikTok terhadap peningkatan kesadaran dan partisipasi dalam kegiatan bersedekah di era digital. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari platform TikTok serta data sekunder dari berbagai literatur. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi serta teknik pengambilan data purposive sampling, penelitian ini menelaah enam akun TikTok yang aktif memproduksi konten bertema sedekah. Hasilnya menunjukkan bahwa algoritma TikTok dan popularitas influencer mampu menyebarluaskan semangat berbagi secara masif, sekaligus memperkuat nilai-nilai spiritual dalam konteks Islam. Fenomena ini membuktikan bahwa TikTok bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga alat potensial dalam menyebarkan nilai sosial dan keagamaan.</p> <p><em>This article discusses the influence of the social media platform TikTok on increasing awareness and participation in charitable giving (sedekah) in the digital era. This research uses primary data obtained from TikTok and secondary data from various literature sources. Employing a qualitative content analysis approach and purposive sampling technique, the study examines six TikTok accounts that actively produce donation-themed content. The results show that TikTok’s algorithm and the popularity of influencers can widely disseminate the spirit of giving, while also reinforcing spiritual values within the context of Islam. This phenomenon proves that TikTok is not merely an entertainment platform, but also a potential tool for spreading social and religious values.</em></p> Rismala Dewi Mastna Anisa Hadpah Yuliana Azzahra Intan Nur Aini Singgih Ridho Dermawan Diva Dwi Fibriyani Naufal Fathurrahman Firdaus Khairallah Maharani Hak Cipta (c) 2025 Perspektif Agama dan Identitas 2025-05-30 2025-05-30 10 5 MATEMATIKA SEBAGAI SARANA BERFIKIR ILMIAH https://ojs.co.id/1/index.php/pai/article/view/3049 <p>Matematika merupakan bahasa universal yang melambangkan rangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan, serta berfungsi sebagai alat berpikir ilmiah yang esensial dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam konteks pendidikan, pemahaman yang mendalam tentang matematika tidak hanya penting untuk penguasaan konsep, tetapi juga untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Artikel ini bertujuan untuk membahas pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan peran matematika sebagai alat berpikir ilmiah, dengan fokus pada materi grafik fungsi sepotong-sepotong. Pembelajaran ini meliputi pendekatan yang interaktif dan aplikatif, di mana siswa diajak untuk mengeksplorasi dan menganalisis fungsi grafik sedikit demi sedikit melalui berbagai metode, termasuk penggunaan perangkat lunak grafis dan simulasi. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar menggambar grafik, tetapi juga memahami konsep di balik fungsi tersebut, seperti kontinuitas, diskontinuitas, dan sifat-sifat lainnya. Selain itu, pembelajaran ini mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam kelompok, berdiskusi, dan memecahkan masalah secara bersama-sama, sehingga meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja sama Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengembangkan peran matematika sebagai alat berpikir ilmiah, siswa tidak hanya mampu meningkatkan pemikiran matematis mereka, tetapi juga memperoleh pengetahuan yang lebih bermakna dan mendalam. Mereka dapat memahami konsep-konsep matematis dengan situasi nyata, sehingga meningkatkan motivasi dan minat belajar mereka. Kesimpulan ini pentingnya integrasi matematika dalam proses pembelajaran untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih baik dan penerapan konsep-konsep matematis dalam konteks nyata. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan metode pembelajaran matematika yang lebih efektif dan relevan di era modern.</p> <p><em>Mathematics is a universal language that symbolizes a series of meanings of the statements we want to convey, and serves as an essential scientific thinking tool in various disciplines. In an educational context, a deep understanding of mathematics is not only important for concept mastery, but also for the development of critical, analytical and creative thinking skills. This article aims to discuss a lesson specifically designed to develop the role of mathematics as a scientific thinking tool, focusing on the material of graphs of piecewise functions. The lesson includes an interactive and applied approach, where students are invited to explore and analyze function graphs bit by bit through various methods, including the use of graphics and simulation software. In this way, students not only learn to draw graphs, but also understand the concepts behind the function, such as continuity, discontinuity and other properties. In addition, this learning encourages students to collaborate in groups, discuss and solve problems together, thus improving communication and cooperation skills. The results show that by developing the role of mathematics as a scientific thinking tool, students are not only able to improve their mathematical thinking, but also gain more meaningful and in-depth knowledge. They can understand mathematical concepts with real situations, thus increasing their motivation and interest in learning. This conclusion highlights the importance of mathematics integration in the learning process to facilitate better understanding and application of mathematical concepts in real contexts. Thus, this article makes a significant contribution to the development of more effective and relevant mathematics learning methods in the modern era.</em></p> Restu Saputra Saripuddin Napitupulu Febri Janatul Yuda Nunu Burhanuddin Hak Cipta (c) 2025 Perspektif Agama dan Identitas 2025-05-30 2025-05-30 10 5