https://ojs.co.id/1/index.php/pai/issue/feed Perspektif Agama dan Identitas 2025-09-30T08:28:48+00:00 Open Journal Systems https://ojs.co.id/1/index.php/pai/article/view/3659 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN MENERAPKAN BACAAN AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 JALANCAGAK 2025-09-02T08:03:15+00:00 Dea Amorita [email protected] Ahmad Hilman [email protected] Rd Ilham Saeful Millah [email protected] <p>Penelitian ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap Kemampuan Menerapkan Bacaan Al-Qur’an Siswa Kelas VIII di SMPN 1 Jalancagak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran TGT dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk membaca dan menerapkan bacaan Al-Qur’an dengan benar. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan hukum bacaan Al-Qur’an, khususnya dalam hal pengucapan huruf (makhraj), kelancaran membaca (tartil), dan penerapan tajwid yang benar, yang ditemukan pada sebagian besar siswa kelas VIII di SMPN 1 Jalancagak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain kuasi-eksperimen yang melibatkan dua kelompok: kelompok eksperimen yang menggunakan model TGT dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan uji Wilcoxon Signed Rank Test, pada kelas eksperimen diperoleh nilai Z hitung sebesar 5,38 lebih besar dari Z tabel ±2,03, yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara pretest dan posttest. Sementara itu, pada kelas kontrol nilai Z hitung sebesar 1,73 lebih kecil dari Z tabel ±2,02, sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan antara pretest dan posttest. Selanjutnya, hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai Zhitung sebesar 0,025 dengan taraf signifikansi α = 0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah pembelajaran, di mana rata-rata nilai posttest kelas eksperimen meningkat dari 66,11 menjadi 74,86, sedangkan kelas kontrol tidak mengalami peningkatan berarti dari 65,69 menjadi 65,55. Adapun hasil uji Rank Spearman memperoleh koefisien korelasi sebesar 0,954, yang menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat kuat antara penerapan model Team Games Tournament (TGT) dengan kemampuan siswa dalam menerapkan bacaan Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid.</p> 2025-09-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Perspektif Agama dan Identitas https://ojs.co.id/1/index.php/pai/article/view/3691 HAMBATAN KOMUNIKASI PEMILIK KOS DENGAN PENYEWA KOS DI KUBANG PUTIH AGAM 2025-09-21T13:11:45+00:00 Neli Amelia [email protected] Nunu Burhanuddin [email protected] <p><em>"Communication Barriers Between Boarding House Owners and Boarding House Tenants in Kubang Putih Agam" is the title of the journal. Neli Amelia, NIM. 4321054, author. Sjech M. Djamil, Faculty of Ushuluddin Adab and Da'wah, Djambek State Islamic University Bukittinggi, Islamic Communication and Broadcasting Study Program. The purpose of this research is to determine and examine the communication hurdles that exist in Kos Devi, Nagari Kubang Putih, Agam Regency, between boarding house owners and renters. The high social dynamics of boarding house living, which includes close contact between owners and tenants from diverse cultural, socioeconomic, and geographic backgrounds, serves as the study's backdrop. In this situation, maintaining harmony and averting conflict mostly depends on effective communication. Reality, however, revealed a number of communication hurdles that caused ease and miscommunication between the two sides. This research combines a descriptive technique with a qualitative approach. Techniques for gathering data include documentation, in-depth interviews, and observation. Jorong chiefs, local youth leaders, boarding house proprietors, and renters make up the research informants. The phases of data reduction, data presentation, and conclusion drafting were used in the data analysis process. The study's findings demonstrated that semantic, psychological, cultural, technological, and framework limitations were among the communication obstacles that existed. Uncertain messages, like "curfew" rules, created semantic barriers; tenants' fear of voicing their opinions created psychological barriers; owners' and tenants' differing values and norms created cultural barriers; the lack of official channels of communication, such as boarding house information groups, created technical barriers; and disparities in comprehension of the message's contents created framework barriers. These obstacles affect rule breaking, interpersonal disputes, and deteriorating living standards. This research came to the conclusion that poor communication might cost both parties emotionally and socially. Therefore, in order to create harmonious relationships and a boarding house atmosphere that is appropriate to the tenant's background, it is vital to develop regular, open, and adaptable interpersonal communication.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Jurnal ini berjudul “Hambatan Komunikasi Pemilik Rumah Kos Dengan Penghuni Rumah Kos Di Kubang Putih Agam”. Neli Amelia, NIM. 4321054, penulis. Sjech M. Djamil, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Djambek Bukittinggi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji hambatan komunikasi yang terjadi di Kos Devi, Nagari Kubang Putih, Kabupaten Agam, antara pemilik rumah kos dengan penghuninya. Dinamika sosial kehidupan rumah kos yang tinggi, yang meliputi interaksi yang erat antara pemilik dan penghuni yang berasal dari latar belakang budaya, sosial, dan geografis yang beragam, menjadi dasar penelitian ini. Dalam situasi ini, menjaga hubungan yang harmonis dan mencegah konflik sangat bergantung pada komunikasi yang efektif. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya sejumlah hambatan komunikasi yang menimbulkan keresahan dan miskomunikasi antara kedua belah pihak. Penelitian ini memadukan teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi. Tokoh pemuda setempat, pemilik rumah kos, penyewa, dan kepala jorong menjadi informan penelitian. Tahapan reduksi data, penyajian data, dan penyusunan kesimpulan digunakan dalam proses analisis data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan semantik, psikologis, budaya, teknologi, dan kerangka kerja merupakan hambatan komunikasi yang ada. Pesan yang tidak pasti, seperti aturan "jam malam", menciptakan hambatan semantik; ketakutan penyewa untuk menyuarakan pendapat mereka menciptakan hambatan psikologis; perbedaan nilai dan konvensi pemilik dan penyewa menciptakan hambatan budaya; kurangnya saluran komunikasi resmi, seperti kelompok informasi rumah kos, menciptakan hambatan teknis; dan perbedaan dalam pemahaman isi pesan menciptakan hambatan kerangka kerja. Hambatan ini memengaruhi pelanggaran aturan, perselisihan interpersonal, dan penurunan kenyamanan hidup. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi yang buruk dapat merugikan kedua belah pihak secara emosional dan sosial. Oleh karena itu, untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan suasana rumah kos yang sesuai dengan latar belakang penyewa, sangat penting untuk mengembangkan komunikasi interpersonal yang teratur, terbuka, dan mudah beradaptasi.</p> 2025-09-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Perspektif Agama dan Identitas