MISTIK DALAM PANDANGAN ISLAM DAN YAHUDI

Penulis

  • Tasya Annisa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Dahlia Lubis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Agustianda Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Miftahul Jannah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Ali Pajar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Kata Kunci:

Mistik, Tasawuf, Kabbalah

Abstrak

Dalam konteks Islam, tasawuf menjadi fondasi bagi pencarian makna kehidupan spiritual dan mencapai kesatuan dengan Tuhan. Sementara itu, dalam tradisi Yahudi, Kabbalah menjadi jalan menuju pemahaman terhadap misteri-misteri Ilahi dan eksplorasi hubungan manusia dengan hakikat Ilahi. Mistisisme dalam Islam dikenal sebagai tasawuf, sedangkan dalam lingkup orientalis Barat, istilah yang digunakan adalah sufisme, yang merujuk secara khusus pada mistisisme dalam konteks agama Islam. Istilah sufisme tidak digunakan untuk merujuk pada mistisisme yang ada dalam agama-agama lain. Mistisisme atau tasawuf bertujuan untuk mencapai hubungan langsung yang disadari dengan Tuhan, sehingga seseorang dapat benar-benar menyadari kehadiran Tuhan. Mistisisme Yahudi yang otentik merupakan bagian integral dari Taurat, dan Taurat menentukan apa yang dimaksud dengan mistisisme Yahudi yang otentik. Istilah umum untuk mistisisme Yahudi adalah Kabbalah. Makna dari kata "Kabbalah" adalah "tradisi lisan." Definisi ini ditemukan dalam berbagai ensiklopedia dan kamus, yang menggambarkannya sebagai suatu aliran mistik dalam agama Yahudi yang dipahami oleh sejumlah kecil orang. Menurut pandangan ini, Kabbalah mengkaji makna tersembunyi dari Taurat dan naskah-naskah agama Yahudi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi Pustaka, dengan mengunakan metode Analisis terhadap data-data dari buku-buku atau tulis-tulisan terkait.

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-01