STRATEGI GURU DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME SISWA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER HOLISTIK DI MADRASAH
Kata Kunci:
Strategi Guru, Radikalisme, Pendidikan KarakterAbstrak
Radikalisme di lingkungan pendidikan menjadi ancaman serius bagi perkembangan karakter generasi muda, khususnya di madrasah yang seharusnya menjadi tempat pembinaan nilai-nilai keagamaan yang moderat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi guru dalam mencegah penyebaran paham radikalisme melalui pendekatan pendidikan karakter holistik di madrasah. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi dan studi kasus multi-situs, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memainkan peran sentral sebagai pendidik, pembina karakter, sekaligus agen perubahan dengan mengintegrasikan nilai-nilai profetik seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi ke dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Strategi yang diterapkan mencakup keteladanan, pembiasaan sikap toleran, serta penciptaan budaya madrasah yang inklusif dan dialogis. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada penguatan peran guru dalam konteks pendidikan karakter yang menyeluruh sebagai benteng utama pencegahan radikalisme. Implikasinya, madrasah perlu mengembangkan sistem pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan secara terpadu dan kontekstual.
Radicalism in the educational environment poses a serious threat to the character development of the younger generation, especially in madrasas, which should be a place for fostering moderate religious values. This study aims to examine teachers' strategies in preventing the spread of radicalism through a holistic character education approach in madrasas. Using a descriptive qualitative method with a phenomenological approach and a multi-site case study, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that teachers play a central role as educators, character builders, as well as agents of change by integrating prophetic values such as humanisation, liberation, and transcendence into the learning process and daily life. The strategies implemented include exemplary teaching, habituation of tolerant attitudes, and the creation of an inclusive and dialogical madrasa culture. The novelty of this research lies in strengthening the role of teachers in the context of comprehensive character education as the main bulwark of radicalism prevention. The implication is that madrasahs need to develop an education system that instils national and religious values in an integrated and contextualised manner.