ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM MENURUT IMAM AL-GHAZALI

Penulis

  • Sri Inayati Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djembe Bukittinggi
  • Junaidi Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Kata Kunci:

Kurikulum, Pendidikan Islam, Imam Al-Ghazali

Abstrak

Al-Ghazali, sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah pendidikan Islam, menekankan bahwa kurikulum harus mencakup pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam. Dalam pandangannya, kurikulum bukan sekadar daftar mata pelajaran, tetapi merupakan pengalaman belajar yang terencana untuk membentuk karakter dan moral peserta didik. Al-Ghazali mengklasifikasikan ilmu menjadi beberapa kategori, termasuk ilmu yang wajib dipelajari (fardhu 'ain) dan ilmu yang bersifat kolektif (fardhu kifayah). Ia juga membagi ilmu menjadi ilmu terpuji dan ilmu tercela, yang mencerminkan pentingnya memilih materi ajar yang bermanfaat dan relevan dengan kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa pendidikan harus mengutamakan ilmu-ilmu agama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, sambil tetap memperhatikan ilmu pengetahuan duniawi yang mendukung kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis pemikiran Al-Ghazali tentang kurikulum, dengan harapan dapat memberikan wawasan bagi pendidik dan pengembang kurikulum saat ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan menurut Al-Ghazali tidak hanya bertujuan untuk menciptakan individu yang berpengetahuan, tetapi juga individu yang memiliki akhlak yang baik dan mampu berkontribusi positif terhadap masyarakat. Dengan demikian, kurikulum pendidikan Islam harus dirancang secara holistik untuk mencapai kesempurnaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.

Al-Ghazali, as one of the leading figures in the history of Islamic education, emphasized that the curriculum must include the development of knowledge, skills and values that are in line with Islamic teachings. In his view, the curriculum is not just a list of subjects, but is a planned learning experience to shape the character and morals of students. Al-Ghazali classified knowledge into several categories, including knowledge that must be studied (fardhu 'ain) and knowledge that is collective (fardhu kifayah). He also divides knowledge into commendable knowledge and despicable knowledge, which reflects the importance of choosing teaching materials that are useful and relevant to people's lives. In this context, he emphasized that education must prioritize religious knowledge that can bring us closer to God, while still paying attention to worldly knowledge that supports daily life. This research uses a qualitative approach to analyze Al-Ghazali's thoughts about curriculum, with the hope of providing insight for current educators and curriculum developers. The results of the analysis show that education according to Al-Ghazali does not only aim to create knowledgeable individuals, but also individuals who have good morals and are able to contribute positively to society. Thus, the Islamic education curriculum must be designed holistically to achieve human perfection both in this world and in the afterlife.  

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-30