PENDIDIKAN AKHLAK DI MADRASAH: PESPEKTIF BUYA HAMKA

Abstrak

Menurunnya standar pendidikan saat ini disebabkan oleh banyak hal negatif yang terjadi di sekitar kita, yaitu hilangnya nilai-nilai sosial yang ditandai dengan banyaknya pergaulan bebas, penyalahgunaan alkohol dan narkoba, sikap hidup siswa yang hedonis, perilaku yang terkesan asusila, dan lain-lain. Akan memudar dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan akhlak dan pengembangan akhlak menurut Buya Hamka. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dalam penelitian kepustakaan. Hasil yang didapat, menurut Buya Hamkar, pendidikan merupakan suatu watak batin yang dapat diubah, sehingga jika didasari atas dasar agama maka akan muncul watak yang baik, begitu pula sebaliknya. Sedangkan pada tahap pembinaan akhlak, orang tua dan pendidik dapat menggunakan cara-cara seperti pemahaman, kebiasaan (ta’widiyah), teladan (uswatun hasanah), nasehat (mau’izhah al-hasanah), dan cerita (qishah).

The current decline in educational standards is caused by many negative things that are happening around us, namely the loss of social values which is characterized by lots of promiscuity, alcohol and drug abuse, students' hedonistic attitudes towards life, behavior that seems immoral, and so on. Will fade etc. This research aims to determine the methods of moral education and moral development according to Buya Hamka. The method used is qualitative in library research. The results obtained, according to Buya Hamkar, are that education is an inner character that can be changed, so that if it is based on religion, good character will emerge, and vice versa. Meanwhile, at the moral development stage, parents and educators can use methods such as understanding, habits (ta'widiyah), role models (uswatun hasanah), advice (mau'izhah al-hasanah), and stories (qishah).