INTEGRASI AGAMA DAN SAINS DALAM BINGKAI TEORI EMANASI PERSPEKTIF IBNU SINA

Penulis

  • Miftahul Husna Zain Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Nadhia Fallah Putri Hamzah Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Muhammad Budi Perkasa Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Nunu Burhanuddin Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Kata Kunci:

Ibnu Sina, Emanasi, Integrasi Agama Dan Sains, Filsafat Islam

Abstrak

Artikel ini mengeksplorasi hubungan antara agama dan sains melalui teori emanasi Ibnu Sina, dengan tujuan menganalisis potensi integrasi epistemologis keduanya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, mengkaji konsep pemikiran filosofis Ibnu Sina tentang penciptaan alam semesta. Teori emanasi Ibnu Sina menjelaskan proses penciptaan sebagai pancaran kontinyu dari Zat Ilahi, yang memungkinkan koneksi antara dimensi spiritual dan material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Ibnu Sina, agama dan sains tidak perlu dipertentangkan, melainkan dapat saling melengkapi melalui pendekatan filosofis yang melihat alam semesta sebagai manifestasi keteraturan ilahi. Konsep ini menawarkan perspektif integratif yang melampaui dikotomi tradisional antara keyakinan spiritual dan pengetahuan rasional, dengan akal sebagai jembatan utama. Penelitian menyimpulkan bahwa integrasi agama dan sains dapat dicapai melalui pemahaman komprehensif yang menghargai baik dimensi transenden maupun empiris dari realitas.

This article explores the relationship between religion and science through Ibn Sina's theory of emanation, aiming to analyze the potential epistemological integration of the two. The research employs a qualitative method with a literature study approach, examining Ibn Sina's philosophical concept of the creation of the universe. Ibn Sina's emanation theory explains the creation process as a continuous outpouring from the Divine Essence, enabling a connection between spiritual and material dimensions. Research findings indicate that according to Ibn Sina, religion and science need not be contradictory, but can complement each other through a philosophical approach that views the universe as a manifestation of divine order. This concept offers an integrative perspective that transcends the traditional dichotomy between spiritual belief and rational knowledge, with reason serving as the primary bridge. The research concludes that the integration of religion and science can be achieved through a comprehensive understanding that respects both the transcendent and empirical dimensions of reality.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-30