STUDI KRITIS ALIRAN-ALIRAN TAREKAT YANG BERKEMBANG DIMASA KINI

Penulis

  • Achmad Junaedi Sitika Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Ihda Hayatunnisa Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Muhammad Dzaky Universitas Singaperbangsa Karawang

Kata Kunci:

Ibadah, Tarekat, Aliran, Tasawuf

Abstrak

Tujuan utama manusia adalah mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara beribadah dan menjadi manusia yang beriman serta bertakwa. Namun pemikiran manusia untuk mengetahui makna segala sesuatu secara mendalam, terhadap sebuah eksistensi, baik alam, diri sendiri maupun Tuhan perlu sebuah jalan atau cara yang harus ditempuh oleh manusia itu sendiri, bagaimana mengenai hakikat diri terhadap Tuhan, bagaimana mencapai derajat untuk mengenal segala hal tentang Tuhan. Sehingga para ulama-ulama, terutama ulama sufi (ahli tasawuf) mencari sebuah jalan lain untuk mencari eksistensi itu, yang disebut dengan tarekat. Tarekat adalah aliran tentang jalan atau tata cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT atau sebuah sistem untuk menempuh jalan, yang pada akhirnya mengenal dan merasakan adanya Tuhan dalam keadaan dimana pun, yang berisikan amalan-amalan sunah di dalamnya. Tarekat muncul pertama kali dan di cetuskan oleh  Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dengan tarekat Naqsabandiyah nya. Akan tetapi, tidak semua negara muslim dapat menerima aliran tarekat ini, karena perbedaan latar belakang yang melatar belakangi setiap orang. Aliran tarekat yang lahir dari kalangan para ulama sufi sangatlah banyak, diantaranya adalah tarekat Qadiriyah, tarekat Haddadiyah, tarekat Alawiyah, tarekat As-Syadziliyah, tarekat Tijaniyah, tarekat Syattariyah, tarekat Rifaiyah, dan lainnya. Sedangkan yang menjadi studi kritis terhadap aliran-aliran tarekat yang berkembang hingga sekarang ada tiga, yaitu Kritik Wahabisme Terhadap Aliran Tarekat, Kritik Tiga Organisasi Sosial Keagamaan di Indonesia, Kritik Dari Tokoh-tokoh Organisasi Islam di Indonesia.

The main goal of humans is to get closer to God by worshiping and becoming a person of faith and piety. However, human thought to know the meaning of everything in depth, regarding an existence, whether nature, oneself or God, requires a path or method that must be taken by humans themselves, how to understand the nature of oneself towards God, how to reach the level of knowing everything about Lord. So the ulama, especially Sufi ulama (experts in Sufism) looked for another way to seek that existence, which was called tarekat. Tarekat is a school of ways or procedures to get closer to Allah SWT or a system for following a path, which ultimately means knowing and feeling the presence of God in any situation, which contains sunnah practices in it. The order first appeared and was initiated by Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani with his Naqsabandiyah order. However, not all Muslim countries can accept this sect, because of the differences in the backgrounds of each person. There are many sects of orders born among Sufi scholars, including the Qadiriyah order, the Haddadiyah order, the Alawiyah order, the As-Syadziliyah order, the Tijaniyah order, the Syattariyah order, the Rifaiyah order, and others. Meanwhile, there are three critical studies of the tarekat sects that have developed to date, namely Wahhabism's Criticism of the Tarekat Sect, Criticism of Three Religious Social Organizations in Indonesia, Criticism from Islamic Organization Figures in Indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-29