PEMBELAJARAN KALIGRAFI DALAM MELESTARIKAN SENI BUDAYA ISLAM (STUDI KASUS DI SANGGAR KALIGRAFI AL-JAUZA PULAU BANYAK KEC. TANJUNG PURA)
Kata Kunci:
Kaligrafi, Budaya Islam, Pembelajaran, Seni, Sanggar Al-JauzaAbstrak
Kaligrafi, atau yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai khat, merupakan seni menulis yang menggabungkan keindahan estetika dan nilai religius dalam budaya Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami peran pembelajaran kaligrafi di Sanggar Kaligrafi Al-Jauza yang terletak di Pulau Banyak, Kecamatan Tanjung Pura, serta kontribusinya dalam melestarikan seni budaya Islam. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, termasuk wawancara mendalam dengan pengelola dan peserta didik, observasi langsung, serta analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanggar Kaligrafi Al-Jauza menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan terstruktur, yang menggabungkan teori kaligrafi dengan praktik langsung serta pemanfaatan teknologi digital. Peserta didik memperoleh pemahaman mendalam tentang teknik menulis kaligrafi serta nilai sejarah dan spiritual yang terkandung di dalamnya. Dampak positif terlihat dari peningkatan keterampilan teknis, pemahaman makna simbolis tulisan Arab, dan apresiasi terhadap seni budaya Islam. Kegiatan sanggar seperti pameran, seminar, dan workshop berfungsi untuk menampilkan hasil karya peserta dan memperkenalkan kaligrafi kepada masyarakat luas, memperkuat ikatan sosial di komunitas. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan dalam pelestarian kaligrafi, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya dukungan, yang memerlukan perhatian lebih besar dari masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Secara keseluruhan, Sanggar Kaligrafi Al-Jauza memainkan peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni kaligrafi di Pulau Banyak, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pelestarian seni budaya Islam di Indonesia.