ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN MENURUT PANDANGAN SYED M. NAQUIB AL-ATTAS DAN IMPLIKASI TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN
Kata Kunci:
Islamisasi, Ilmu, Pengetahuan dan PendidikanAbstrak
Kendala utama yang dihadapi umat Islam, sebagaimana dikemukakan oleh al-Attas, berkaitan dengan penyebaran ilmu pengetahuan oleh peradaban Barat ke seluruh dunia Islam. Konsep Islamisasi ilmu melibatkan proses menanamkan ilmu dengan prinsip dan nilai-nilai Islam. Proses penyempurnaan ilmu pengetahuan, yang sebagian besar berasal dari dunia Barat, telah dijadikan tolak ukur dalam diskusi seputar peningkatan sistem pendidikan Islam, dengan tujuan memperoleh ilmu pengetahuan yang bersifat Islami. Al-Attas dalam definisinya menggambarkan ilmu sebagai suatu entitas yang beresonansi dengan jiwa, muncul bersamaan dengan pencarian jiwa akan makna dan memunculkan aspirasi dan kemauan pribadi. Menurut Al-Attas, pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan menanamkan pengetahuan kepada individu. Ia secara khusus menyoroti pentingnya pengetahuan sebagai substansi yang disampaikan. Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa tujuan memperoleh ilmu tersebut terangkum dalam konsep ta'dib. Pendidikan Islam, sebaliknya, bertujuan untuk menanamkan keunggulan akhlak dalam diri individu, baik sebagai individu itu sendiri maupun sebagai anggota masyarakat. Visi ideal Naquib mencakup sistem pendidikan Islam yang mampu membina individu menjadi manusia yang bermoral tinggi. Konsep manusia universal (al-insan al-kamil) membawa implikasi yang signifikan dalam hal tujuan dan cita-citanya. Tujuan utama pendidikan Islam adalah untuk membina individu-individu yang berketerampilan tinggi dalam bidang intelektual, dengan penekanan kuat pada nilai-nilai moral dan agama sebagai prinsip panduannya.