EFEKTIVITAS BIOKOAGULAN DARI BIJI ASAM JAWA, BIJI FLAMBOYAN DAN BIJI SALAK UNTUK MENURUNKAN KADAR PHOSPAT DAN COD PADA AIR LIMBAH LAUNDRY
Kata Kunci:
Biokoagulan, air limbah laundry, Koagulasi-flokulasi, Biji asam jawa, Biji flamboyan, Biji salakAbstrak
Abstrak
Maraknya industri laundry bisa mengakibatkan banyaknya air buangan yang mengandung bahan-bahan pencemar yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya pada lingkungan. Oleh sebab itu perlu adanya pengolahan supaya lingkungan tidak tercemar. Salah satu metode pengolahan air limbah yang dapat dilakukan adalah metode koagulasi-flokulasi. Di Indonesia banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai biokoagulan seperti biji asam jawa (tamarindus indica), biji flamboyan (delonix regia), dan biji salak (salacca zalacca). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas biokoagulan dari biji asam jawa, biji flamboyan dan biji salak dalam menurunkan kadar phospat dan COD pada air limbah laundry. Metode yang digunakan adalah koagulasi-flokulasi dengan penambahan biokoagulan dari biji asam jawa (tamarindus indica), biji flamboyan (delonix regia), dan biji salak (salacca zalacca). Hasil penelitian menunjukan penurunan kadar phospat terbaik terjadi pada biokoagulan biji asam jawa (Tamarindus indica), sebesar 39,3%. Sedangkan Persentase penurunan phospat pada biji flamboyan sebesar 27,2 % dan biji salak sebesar 29,6 %. Penurunan kadar COD didapatkan hasil bahwa biokoagulan biji asam jawa lebih baik dalam menurunkan kadar COD pada air limbah laundry dengan Persentase 17,7%. Sedangkan Persentase biokoagulan biji flamboyan (Delonix regia) sebesar 8,4 %, biokoagulan biji salak (Salacca zalacca) memiliki persentase sebesar 12,0 %. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa biokoagulan biji asam jawa (Tamarindus indica) lebih baik penurunannya dibandingkan dengan biji flamboyan (Delonix regia) dan biji salak (Salacca zalacc). Pengolahan air limbah laundry secara koagulasi-flokulasi menggunakan biokoagulan biji asam jawa, biji flamboyan dan biji salak dapat menurunkan kadar phosfat dan COD.
ABSTRACT
The rise of the laundry industry can result in a large amount of waste water containing pollutant materials that are difficult to remove and are harmful to the environment. Therefore it is necessary to have treatment so that the environment is not polluted. One method of wastewater treatment that can be done is the coagulation-flocculation method. In Indonesia there are many plants that can be used as biocoagulants such as tamarind seeds (tamarindus indica), flamboyant seeds (delonix regia), and zalacca seeds (salacca zalacca). This study aims to determine the effectiveness of biocoagulants from tamarind seeds, flamboyan seeds and salak seeds in reducing phosphate and COD levels in laundry wastewater. The method used is coagulation-flocculation with the addition of biocoagulants from tamarind seeds (tamarindus indica), flamboyant seeds (delonix regia), and zalacca seeds (salacca zalacca). The results showed that the best decrease in phosphate levels occurred in tamarind (Tamarindus indica) seed biocoagulant, amounting to 39.3%. Meanwhile, the percentage of phosphate reduction in flamboyant seeds was 27.2% and 29.6% in salak seeds. The decrease in COD levels showed that the tamarind seed biocoagulant was better at reducing COD levels in laundry wastewater with a percentage of 17.7%. While the percentage of flamboyant seed biocoagulant (Delonix regia) was 8.4%, salak seed biocoagulant (Salacca zalacca) had a percentage of 12.0%. From the results of this study it can be concluded that the biocoagulant of tamarind seeds (Tamarindus indica) is better at reducing it than flamboyant seeds (Delonix regia) and salak seeds (Salacca zalacc). Laundry wastewater treatment by coagulation-flocculation using tamarind seeds, flamboyan seeds and salak seeds biocoagulants can reduce phosphate and COD levels.