DAMPAK LINGKUNGAN PERKOTAAN TERHADAP KRISIS IKLIM
Kata Kunci:
Lingkungan, Perkotaan, Krisis, IklimAbstrak
Kepadatan penduduk di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi yang signifikan. Data dari BPS menunjukkan lonjakan dari 62 jiwa/km² pada tahun 1971 menjadi 115 jiwa/km² pada tahun 2004. Prediksi menunjukkan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 341 juta jiwa pada tahun 2050, dengan dampak serius terhadap lingkungan. Pertumbuhan populasi yang cepat meningkatkan kebutuhan akan sumber daya alam, seperti pangan, air bersih, dan lahan pemukiman, yang berkontribusi pada penipisan sumber daya dan kerusakan lingkungan. Eksploitasi alam yang berlebihan, termasuk deforestasi untuk pembukaan lahan, menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan keanekaragaman hayati. Dalam konteks ini, urbanisasi memainkan peran utama, dengan tekanan besar terhadap daya dukung lingkungan perkotaan. Untuk mencegah krisis lingkungan dan memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang, diperlukan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan serta pengendalian pertumbuhan penduduk.
Population density in Indonesia continues to rise alongside significant population growth. Data from BPS indicate an increase from 62 people/km² in 1971 to 115 people/km² in 2004. Predictions estimate Indonesia's population will reach 341 million by 2050, with serious environmental consequences. Rapid population growth escalates the demand for natural resources, such as food, clean water, and residential land, contributing to resource depletion and environmental degradation. Excessive exploitation of nature, including deforestation for land conversion, disrupts ecosystem balance and reduces biodiversity. Urbanization plays a central role, exerting immense pressure on urban environmental carrying capacity. To prevent environmental crises and ensure sustainability for future generations, sustainable resource management and population growth control are essential.