Sejarah Masuknya Etnis Tionghoa di Aceh Dalam Perspektif Sosial-Budaya

Penulis

  • Yuni Saputri Universitas Jabal Ghafur

Kata Kunci:

Ethnic Chinese, sosial-budaya, interaksi sosial

Abstrak

Aceh adalah daerah multikultural. Aceh sendiri secara historis menyatakan bahwa sebagian besar masyarakatnya adalah pendatang yang datang dari berbagai asal kemudian menetap dan tinggal di Aceh. Para migran keturunan India, Cina, Arab, Persia, dan Turki ini umumnya bertujuan untuk berdagang. Karena perkawinan antara pedagang yang datang ke Aceh dengan masyarakat setempat, akibatnya banyak terjadi percampuran budaya yang beragam di masyarakat Aceh. China, lebih dikenal dengan etnis Tionghoa saat ini menjadi jiwa masyarakat Aceh. Tanpa memperdulikan perbedaan ras, suku, budaya dan agama. Namun hal ini tidak terjadi secepat. Melihat, Aceh merupakan daerah yang sangat berpegang teguh pada agama (Islam) tentunya tidak mudah menerima etnis lain untuk menjadi bagiannya. Pernyataan ini tidak bertujuan untuk mempelopori bahwa masyarakat Aceh bukan masyarakat bertoleransi. Akan tetapi, untuk tinggal dibawah naungan pemerintahan yang sama, dibutuhkan rasa toleransi dan acceptable yang tinggi. Dalam tulisan ini, penulis akan mengulik akar dari sejarah masuknya etnis Tiongha dan bagaimana kehidupan etnis Tionghoa saat ini di Banda Aceh dalam perspektif sosial-budaya.

Unduhan

Diterbitkan

2023-09-01