OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) RAWA KUCING KOTA TANGERANG

(DARI PERSPEKTIF KOMUNIKASI DAN SUMBER DAYA PENANGGULANGAN SAMPAH)

Penulis

  • Harfizar Universitas Raharja
  • Siti Alvina Maulidah Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
  • Muhamad Rivaldi Universitas Raharja
  • Rangga Rizky Pratama Universitas Raharja
  • Wafy Putra Pangestu Universitas Raharja

Kata Kunci:

Optimalisasi, Implementasi Kebijakan, Pengelolaan Sampah, TPA

Abstrak

Berbagai permasalahan yang terjadi sekarang ini di TPA Rawa Kucing ialah volume sampah setiap tahunnya meningkat. Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah Kota Tangerang sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membahas Optimalisasi Pengelolaan Sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing Kota Tangerang (Ditinjau dari Sumber Daya Komunikasi dan Pengelolaan Sampah). Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang mengacu pada teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori Implementasi Kebijakan Van Meter Van Horn. Hasil kajian menunjukkan bahwa sumber kebijakan kurang mendukung dalam melakukan pengelolaan sampah sehingga permasalahan sampah di Kota Tangerang khususnya di TPA Rawa Kucing belum tertangani secara maksimal. Kualitas sumber daya manusia di TPA Rawa Kucing dari segi pendidikan yang minim, belum terpenuhinya anggaran dalam mengatasi permasalahan persampahan di TPA Rawa Kucing salah satunya program PLTSa, serta dalam segi peralatan masih kurang mendukung. Perlu dilakukan pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing, selain itu komunikasi antar stakeholder sudah baik, namun masih terdapat kendala dalam komunikasi eksternal yang ditunjukkan dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, dan banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang kebijakan dan keberadaan PERDA dalam pengelolaan sampah. Untuk mencapai tujuan kebijakan pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing diperlukan kerjasama dan partisipasi kelompok sasaran yaitu masyarakat agar kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dapat berjalan dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Various problems that are currently happening at the Rawa Kucing TPA are that the volume of waste increases every year. The Tangerang City Government issued Regional Regulation Number 2 of 2022 concerning Tangerang City Waste Management as an effort to overcome this problem. This study aims to discuss the Optimization of Waste Management at the Rawa Kucing Final Processing Site (TPA) in Tangerang City (Viewed from Communication Resources and Waste Management). Researchers used a type of qualitative descriptive research that refers to data collection techniques used through observation, interviews, and documentation. Researchers use the theory of Van Meter Van Horn Policy Implementation. The results of the study show that policy sources are not supportive in carrying out waste management so that the waste problem in Tangerang City, especially at the Rawa Kucing TPA, has not been handled optimally. the quality of human resources at Rawa Kucing TPA in terms of minimal education, the budget has not been fulfilled in overcoming waste problems at Rawa Kucing TPA, one of which is the PLTSa program, and in terms of equipment it is still lacking. It is necessary to carry out waste management at the Rawa Kucing TPA, besides that communication between stakeholders is good, but there are still obstacles in external communication as indicated by the low awareness of the community to dispose of waste in its place, and many people who do not know about the policies and existence of PERDA in waste management. To achieve the goals of the waste management policy at Rawa Kucing TPA, cooperation and participation of the target group is needed, namely the community so that the policies made by the government can work and achieve the desired goals.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31