PEMANFAATAN LIMBAH BONGGOL JAGUNG SEBAGAI MEDIA TUMBUH JAMUR KONSUMSI DI DUSUN MOJOKULON DESA BANJAREJO KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA

Penulis

  • Muslih Universitas Negeri Semarang
  • Nurjanah Rahayu Kistanti Universitas Negeri Semarang

Kata Kunci:

Pemanfaatan, Janggel Jagung, Jamur Janggel

Abstrak

Desa Banjarejo kecamatan Banjarejo kabupaten Blora memiki tujuh dusun yaitu dusun Kalirejo, Dusun Tambaklulang, Dusun Banjarejo, Dusun Bangkuk, Dusun Mojokulon, Dusun Banyurip, Dusun Temetes. Di Dusun Mojokulon Desa Banjarejo sendiri memiliki luasan lahan sawah dan tegalan kurang lebih 42 h (empat puluh dua) hektar. Sehingga mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan buruh tani, dan bergantung pada tanaman padi dan jagung, dalam penelitian ini penulis merasa punya tanggung jawab sebagai perangkat desa melihat banyaknya limbah jagung berupa janggel yang terbuang dan di bakar begitu saja, sehingga penulis punya inisiatif untuk uji coba membuat jamur janggel atau konsumsi dengan media tumbuhnya jamurdengan limbah janggel jagung. Dan dari pemanfaatan limbah janggel jagung ini bisa menjadi penambah pemasukan bagi para warga di Dusun Mojokulon Desa Banjarejo dan menjadi pupuk organik tanpa perlu membeli di toko pertanian. Dengan hal seperti itu penulis punya harapan agar bisa menjadi salah satu peningkatan potensi sumber daya manusia di wilayah Dusun Mojokulon Desa Banjarejo sehingga bisa menjadi contoh untuk warga di dusun yang lain atau desa yang lainya. Penulis berharap dengan adanya pelatihan dari pemerintah desa warga semakin semangat dan lebih termotifasi dalam memanfaatkan limbah jagung ataupun limbah yang lainya sehinga dusun atau desa menjadi lebih bersih dan indah.

Banjarejo Village, Banjarejo District, Blora Regency has seven hamlets, namely Kalirejo Hamlet, Tambaklulang Hamlet, Banjarejo Hamlet, Bangkuk Hamlet, Mojokulon Hamlet, Banyurip Hamlet, Temetes Hamlet. In Mojokulon Hamlet, Banjarejo Village itself has an area of rice fields and dry fields of approximately 42 hectares (forty-two) hectares. So that the majority of the community works as farmers and farm laborers, and depends on rice and corn crops, in this study the author feels responsible as a village official seeing the large amount of corn waste in the form of corn cobs that are thrown away and burned, so the author has an initiative to try making straw mushrooms or consumption with a mushroom growing medium with corn cob waste. And from the utilization of corn cob waste, it can be an additional income for residents in Mojokulon Hamlet, Banjarejo Village and become organic fertilizer without having to buy it at an agricultural shop. With this in mind, the author hopes that it can contribute to the improvement of human resource potential in Mojokulon Hamlet, Banjarejo Village, and serve as an example for residents in other hamlets and villages. The author hopes that with training from the village government, residents will be more enthusiastic and motivated in utilizing corn waste and other waste, thus making the hamlet or village cleaner and more beautiful.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-06