https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/issue/feed Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-09-02T05:12:10+00:00 Open Journal Systems https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3581 MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN DI RA. FASTABIQUL KHAIRAT KABUPATEN LANGKAT 2025-08-01T19:15:01+00:00 Arie Dwi Ningsih [email protected] Nabila Putri Ramadana [email protected] Kristi Angreyani Simbolon [email protected] Putri Marsyelliandi [email protected] Imelda Fransiska [email protected] <p>Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen lembaga pendidikan di RA. FASTABIQUL KHAIRAT Kabupaten Langkat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara kepada kepala sekolah dan guru. Fokus kajian mencakup enam aspek manajemen utama: manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan dengan orang tua dan masyarakat, serta struktur organisasi lembaga. Hasil menunjukkan bahwa pengelolaan di lembaga ini berjalan dengan sistem musyawarah dan kekeluargaan, meski masih terdapat tantangan terutama dalam perekrutan guru berkualifikasi S1 PAUD. Artikel ini merekomendasikan penguatan sistem pelatihan, pengembangan kurikulum berbasis karakter, dan optimalisasi kemitraan dengan masyarakat.</p> <p><em>This article aims to describe the management of the RA. FASTABIQUL KHAIRAT Integrated Islamic Kindergarten in Langkat Regency. This research uses a qualitative descriptive approach, with data collection methods including interviews with the principal and teachers. The study focuses on six main management aspects: curriculum and learning management, human resource management, infrastructure management, financial management, parent and community relationship management, and the institution's organizational structure. The results indicate that the institution operates through a deliberation and family-oriented system, although challenges remain, particularly in recruiting teachers with a bachelor's degree in early childhood education (PAUD). This article recommends strengthening the training system, developing a character-based curriculum, and optimizing partnerships with the community. </em></p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3658 TRAD WIFE NOTIONS IN “TRAD WIFE ANSWERS TOUGH QUESTIONS | ESTEE WILLIAMS” YOUTUBE VIDEO: A NETNOGRAPHY ANALYSIS 2025-09-02T05:12:10+00:00 Naffaa Aurora Wardani [email protected] <p><em>This research explores the digital construction of the Trad Wife identity through Estee Williams’s YouTube interview titled “Trad Wife Answers TOUGH Questions Estee Williams”, hosted by Michael. The study aims to examine two key aspects: first, the notions of traditional femininity as articulated by Estee herself during the interview; and second, how audiences respond to those notions through digital engagement. Using a qualitative, literature-based approach and a netnographic method, the research analyzes YouTube comments with over 1,000 likes as cultural texts that reflect shared values, critiques, and interpretations. The findings reveal that Estee constructs her Trad Wife identity around themes of intentional submission, homemaking, and faith-based femininity. Audience responses display a wide spectrum, ranging from enthusiastic support and personal identification, to skepticism and ideological critique. These varied reactions highlight how the YouTube comment section functions as a dynamic site of meaning-making, where femininity, tradition, and modern gender roles are actively negotiated. The study concludes that both Estee’s self-presentation and the participatory nature of audience responses contribute to the ongoing cultural discourse surrounding women's roles in the digital age</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-02T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3595 SISTEM PEWARISAN BUDAYA GENDING GENDER WAYANG GAYA DESA SIBANG GEDE 2025-08-05T20:02:46+00:00 I Gede Kristya Dika Santana [email protected] Ni Luh Sustiawati [email protected] Ida Ayu Trisnawati [email protected] <p>Penelitian ini mengkaji sistem pewarisan Gending Gender Wayang gaya Desa Sibang Gede melalui pendekatan interdisipliner yang melibatkan pendidikan seni, etnomusikologi, antropologi budaya, sosiologi pendidikan, dan psikologi pendidikan. Gending Gender Wayang tidak hanya merupakan warisan musikal, tetapi juga wahana transmisi nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan identitas kolektif masyarakat Bali. Proses pewarisan berlangsung secara nonformal melalui metode magang, imitasi, habituasi, serta interaksi sosial lintas generasi. Kajian etnomusikologis mengungkap struktur musikal khas Sibang Gede, sementara pendekatan antropologis menelusuri makna simbolik dan fungsi ritual seni ini dalam kehidupan masyarakat. Perspektif sosiologis menyoroti peran keluarga, banjar, dan sanggar sebagai agen pelestari budaya, sedangkan psikologi pendidikan menelaah motivasi, persepsi musikal, dan pengembangan kreativitas peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pewarisan Gender Wayang merupakan proses holistik yang menyatukan pembentukan kompetensi artistik, karakter budaya, dan kohesi sosial. Pendekatan interdisipliner ini memberikan dasar konseptual bagi strategi pelestarian seni tradisional berbasis pendidikan dan pemberdayaan komunitas.</p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3587 PERAN KAMERAMEN DALAM PEMBUATAN KARYA FEATURE BERJUDUL “BELIK JIWITA : BERWALANG HATI PETANI DESA KUBANG TERBATASNYA PUPUK SUBSIDI” 2025-08-02T14:46:32+00:00 Audy Rachmadhiya Din Hawa [email protected] Arrya Dianta [email protected] <p>Program feature merupakan pengembangan dari program dokumenter, dimana dalam program feature kita dapat memasukan beberapa format program lain seperti, vox pop, musik, dan format program lainnya. produser akan membuat sebuah program feature yang mempunyai efek pesan afektif, dimana arti efek pesan afektif itu sendiri adalah sebuah pesan yang bertujuan untuk membuat penerima pesan merasa iba, dan tergugah hatinya setelah menonton tayangan program feature. Dimana program feature ini akan berisi tentang pengetahuan informasi dan edukasi dan mengenai aspek aspek sosial kehidupan. dengan penyajian yang mampu menarik perhatian penonton dan berdurasi sekitar 5-10 menit. Program ini, berjudul "BELIK JIWITA: BERWALANG HATI PETANI DESA KUBANG TERBATASNYA PUPUK SUBSIDI," Dan dapat dilihat di platform Youtube. Pada hakikatnya features berbeda dengan program berita, features memberikan penekanan yang lebih besar pada fakta-fakta yang unik, fakta yang mungkin merangsang emosi (menghibur, memunculkan empati, disamping tetap tidak meninggalkan unsur informatifnya). Metode dokumenter ini tidak hanya menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh para petani, tetapi juga menyajikan berbagai sudut pandang mengenai solusi yang mungkin diupayakan oleh mereka. Melalui wawancara, pengamatan, dan narasi yang kuat, film ini memberikan gambaran yang jelas tentang dampak keterbatasan subsidi pupuk terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam produksi program feature ini, Seorang kameramen tidak terbatas hanya pada fase produksi film saja, melainkan melibatkan keterlibatan dalam tahapan pra-produksi juga. Hal ini diperlukan agar kameramen dapat memahami aspek-aspek dan motivasi yang diperlukan dalam proses pengambilan gambar. Film tersebut tidak hanya menampilkan kondisi sulit yang dihadapi para petani, namun juga membangkitkan empati dan pemahaman tentang pentingnya mendukung pertanian local.</p> <table> <tbody> <tr> <td> <p><em>The feature program is a development of the documentary program, where in the feature program we can include several other program formats such as vox pop, music, and other program formats. The producer will create a feature program that has an affective message effect, where the meaning of the affective message effect itself is a message that aims to make the recipient of the message feel pity and be moved after watching the feature program. Where this feature program will contain knowledge, information and education and about the social aspects of life. with a presentation that is able to attract the attention of the audience and lasts around 5-10 minutes. This program, entitled "BELIK JIWITA: WALKING THE HEARTS OF KUBANG VILLAGE FARMERS FROM LIMITED FERTILIZER SUBSIDIIES," can be seen on the YouTube platform. In essence, features are different from news programs, features place greater emphasis on unique facts, facts that may stimulate emotions (entertain, create empathy, while still not leaving out the informative element). This documentary method not only depicts the challenges faced by farmers, but also presents various points of view regarding the solutions they might seek. Through interviews, observations and strong narration, this film provides a clear picture of the impact of limited fertilizer subsidies on social, economic and environmental aspects in the production of this feature program.&nbsp; </em></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p><em>&nbsp;A cameraman is not limited to just the film production phase, but is involved in pre-production stages as well. This is necessary so that the cameraman can understand the aspects and motivation required in the shooting process. The film not only shows the difficult conditions farmers face, but also inspires empathy and understanding about the importance of supporting local agriculture.</em></p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3582 PERAN PRODUSER DALAM PEMBUATAN KARYA FEATURE BERJUDUL “BELIK JIWITA : BERWALANG HATI PETANI DESA KUBANG TERBATASNYA PUPUK SUBSIDI” 2025-08-02T09:35:47+00:00 Syifa Aulia Nisa [email protected] Arrya Dianta [email protected] <p>Feature program adalah salah satu jenis program yang sering ditayangkan di stasiun televisi. Stasiun televisi menampilkan berbagai feature program seperti catatan kuliner, wisata, perjalanan, gaya hidup, hobi, komunitas, dan lain-lain. Pencipta bermaksud untuk menciptakan program feature yang dirancang secara performatif, dengan penyajian yang dapat memikat dan menarik perhatian kepada masyarakat Indonesia khusunya penikmat tayangan-tayangan digital di platform Youtube. Dengan judul “BELIK JIWITA : BERWALANG HATI PETANI DESA KUBANG TERBATASNYA PUPUK SUBSIDI” merupakan sebuah program feature yang akan membahas kesulitan dalam mendapatkan subsidi pupuk, yang disebabkan oleh pengurangan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah, terutama terfokus pada jenis pupuk NPK dan Urea, program ini bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi dan wawasan kepada masyarakat tentang kerumitan dan keunikan dunia petani padi. Gaya pemaparan dalam program ini, melalui wawancara, observasi, dan narasi yang kuat, film ini menyajikan gambaran yang jelas tentang bagaimana keterbatasan subsidi pupuk mempengaruhi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan di Desa Kubang. Sebagai pencipta suatu karya, seseorang produser mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan seluruh proses mulai dari produksi hingga pemasaran karya yang telah dibuat. Proses produksi film sendiri terdiri dari tiga tahap, yakni pra-produksi, produksi, dan paska-produksi. Harapan pencipta terhadap karya Dokumenter ini adalah untuk menciptakan sebuah karya yang memiliki kualitas baik, memberikan pesan positif, serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi para penonton perlawanan yang dihadapi oleh para petani di Desa Kubang akibat keterbatasan akses terhadap subsidi pupuk.</p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3566 PENGEMBANGAN MANAJEMEN RA YANG INOVATIF DAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ANAK DI RA NURUL HASANAH 2025-07-30T21:49:22+00:00 Arie Dwi Ningsih [email protected] Nurhayati Gusmi [email protected] Fatihatur Rahma [email protected] Elsa Aulisti [email protected] Nina Khairani [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis pengembangan manajemen yang inovatif dan berbasis teknologi di RA Nurul Hasanah dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran anak usia dini. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam hal integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan dan proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dengan pihak yayasan, kepala sekolah, dan guru, serta dokumentasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa RA Nurul Hasanah memiliki sistem manajemen yang cukup tertata, dengan struktur organisasi yang jelas dan hubungan yang baik antara manajemen, guru, serta orang tua siswa. Namun, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan manajerial dan pembelajaran masih terbatas, khususnya dalam aspek administrasi digital, evaluasi pembelajaran, dan media pembelajaran interaktif. Para guru menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti pelatihan, tetapi masih memerlukan dukungan pelatihan yang lebih spesifik terkait penggunaan teknologi. Studi ini merekomendasikan pengembangan kapasitas guru dalam literasi digital, digitalisasi sistem administrasi sekolah, pemanfaatan platform komunikasi digital antara sekolah dan orang tua, serta penyusunan roadmap pengembangan manajemen RA yang berbasis teknologi. Dengan strategi tersebut, RA Nurul Hasanah berpeluang menjadi lembaga pendidikan anak usia dini yang unggul, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih efektif, efisien, serta menyenangkan bagi anak usia dini</p> <p><em>This study aims to describe and analyze the development of innovative and technology-based management at RA Nurul Hasanah in order to improve the quality of early childhood education. The background of the study is rooted in the urgent need for early childhood education institutions to adapt to the demands of the digital era, particularly in integrating information and communication technology (ICT) into both school management and learning processes. This research employed a descriptive qualitative approach with data collected through direct observation, interviews with the foundation board, principal, and teachers, as well as documentation. The results indicate that RA Nurul Hasanah has a fairly well-organized management system with a clear organizational structure and strong relationships among the management, teachers, and students' parents. However, the use of technology in managerial and instructional activities remains limited, especially in digital administration, learning evaluation, and the application of interactive learning media. Teachers demonstrated strong enthusiasm for professional development but still require more targeted training on educational technology usage. This study recommends enhancing teachers’ digital literacy, digitalizing school administrative systems, utilizing digital communication platforms between the school and parents, and developing a roadmap for technology-based RA management. Through these strategies, RA Nurul Hasanah has the potential to become a leading early childhood education institution that is adaptive to technological advancements and capable of delivering more effective, efficient, and engaging educational services for young learners. </em></p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3645 TEKS GEGURITAN WIRASA DHARMAGITA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI 2025-08-28T13:01:55+00:00 Ni Kadek Unik Jayanti [email protected] Ida Bagus Rai Putra [email protected] I Ketut Ngurah Sulibra [email protected] <table width="98%"> <tbody> <tr> <td width="60%"> <p>Geguritan Wirasa Dharmagita merupakan salah satu karya sastra Bali yang menggunakan berbagai macam pupuh dengan teknik pengulangan pada beberapa bagiannya. Terdapat enam jenis pupuh yang digunakan, yaitu pupuh Durma, Sinom, Smarandhana, Ginanti, Dangdang Gula, dan Maskumambang. Geguritan ini mengisahkan aktivitas kehidupan manusia sehari-hari yang sarat dengan nilai-nilai etika sebagai pedoman dalam bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk membina, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan Bali khususnya, dan kebudayaan nasional pada umumnya, melalui kajian sastra sebagai salah satu unsur kebudayaan. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur Geguritan Wirasa Dharmagita (GWD), baik dari segi bentuk maupun naratif, serta mengungkap nilai-nilai etika yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode membaca, sedangkan pada tahap analisis digunakan metode kualitatif, dengan pendekatan formal dan informal. Penanda simbolik digunakan dalam analisis struktur pupuh: ( / ) untuk pemenggalan baris dan ( //) untuk penanda akhir baris. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Struktur formal GWD mengalami beberapa ketidaksesuaian, terutama pada aspek lilitan lingsa terhadap wilangan kecap di keenam pupuh yang digunakan, serta ketidaksesuaian lingsa terhadap suara pematut pada pupuh Dangdang Gula dan Maskumambang. Selain itu, teks ini kaya akan gaya bahasa, seperti simile, metafora, hiperbola, antitesis, hingga enumerasi, yang berfungsi memperkuat pesan moral dan religius. Ragam bahasa yang digunakan didominasi oleh basa Bali alus dan basita paribasa, mencerminkan nilai etika dan kesopanan tinggi dalam budaya Bali. (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam GWD meliputi nilai pendidikan, nilai etika (susila), dan nilai estetika, yang mencerminkan ajaran moral dan keindahan khas sastra tradisional Bali.</p> <p><em>Geguritan Wirasa Dharmagita is a Balinese literary work that employs various types of pupuh with repetition techniques in several parts. Six types of pupuh are used: Durma, Sinom, Smarandhana, Ginanti, Dangdang Gula, and Maskumambang. This geguritan narrates the daily activities of human life, rich in ethical values that serve as guidelines for behavior. This study aims to foster, preserve, and develop Balinese culture in particular, and national culture in general, through literary studies as one of the cultural elements. The specific objective of this research is to describe the structure of Geguritan Wirasa Dharmagita (GWD), both in terms of form and narrative, as well as to reveal the ethical values contained within it. The data collection method used is reading, while the analysis stage employs a qualitative method, with both formal and informal approaches. Symbolic markers are used in analyzing the pupuh structure: ( / ) for line breaks and ( // ) for line endings. The results show: (1) The formal structure of GWD contains several inconsistencies, particularly in the correspondence between lingsa patterns and the wilangan kecap in the six pupuh used, as well as mismatches between lingsa and rhyme sounds (pematut) in the Dangdang Gula and Maskumambang pupuh. In addition, the text is rich in stylistic devices such as simile, metaphor, hyperbole, antithesis, and enumeration, which serve to reinforce moral and religious messages. The variety of language used is dominated by basa Bali alus and basita paribasa, reflecting high ethical and polite values in Balinese culture. (2) The values contained in GWD include educational values, ethical (susila) values, and aesthetic values, which reflect moral teachings and the distinctive beauty of traditional Balinese literature.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3589 ANALISIS SELF DIRECT LEARNING SISWA MAN 1 TUBAN TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING MATERI TRIGONOMETRI 2025-08-03T09:00:52+00:00 Viska Zulvin Nabila Elda Milania [email protected] Surawan [email protected] <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis self direct learning atau kemandirian belajar siswa pada saat pembelajaran matematika dengan menggunakan model discovery learning kelas X IPA 3&nbsp; MAN 1 Tuban. Jenis penelitian yang digunakan dalm penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti diambil dengan Teknik purposive sampling dan didapatkan 4 siswa yang menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan datadalam penelitian ini yaitu menggunkan angket self direct learning, pedoman observasi, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi mereduksi data, dan penyajian data yaitu dengan menyajikan data yang didapatkan dari hasil pedoman observasi beserta wawancara dan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu siswa dengan kategori tinggi dan sedang. Siswa kategori tinggi memenuhi seluruh 8 (delapan) indikator dari self direct learning, sedangkan siswa kategori&nbsp; sedang hanya memenuhi 3 (tiga) dari 8 (delapan) indikator self direct learning.</p> <p><em>The aim of this research is to analyze students' self-directed learning or independent learning when learning mathematics using the discovery learning model for class X Science 3 MAN 1 Tuban. The type of research used in this research is qualitative descriptive research. The research subjects used by the researchers were taken using purposive sampling technique and 4 students were obtained as research subjects. The data collection technique in this research is using self-direct learning questionnaires, observation guidelines, and interviews. Data analysis techniques in this research include reducing data, and presenting data, namely by presenting data obtained from the results of observation guidelines along with interviews and drawing conclusions from the data obtained. The research results obtained in this study were students in the high and medium categories. High category students fulfill all 8 (eight) indicators of self-direct learning, while medium category students only fulfill 3 (three) of the 8 (eight) indicators of self-direct learning.</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif https://ojs.co.id/1/index.php/jpi/article/view/3583 PERAN DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PEMBUATAN MUSIC VIDEO “ASMARA BERSEMI – BARSHKA” 2025-08-02T10:53:24+00:00 Lailly Fitri Fauziyah [email protected] Arrya Dianta [email protected] <p>Video klip adalah sebuah bentuk video dengan durasi yang lebih singkat dan diiringi alunan musik atau dengan kata lain video klip adalah bentuk seni audio visual yang menggambungkan beberapa potongan gambar atau video dan berisi pesan atau cerita yang menggambarkan kesesuaian isi dari lagu yang dimainkan pada video klip tersebut. Video klip ini berfungsi sebagai sarana media promosi sebuah rekaman lagu yang telah diunggah. Lagu yang dipilih pada proses produksi video klip ini adalah “Asmara Bersemi – Barskha” dengan isi cerita yang menggambarkan seorang pria yang baru saja pulang dari luar kota yang mempunyai keinginan untuk bertemu kekasihnya yang sudah lama ia tidak bertemu. Akan tetapi akan tetapi pertemuannya tersebut membuat pria itu menjadi sakit hati. Pembuatan video klip ini diambil melalui sudut DoP sebagai penyusun gambar agar video klip yang diproduksi semakin sesuai dengan isi dari cerita dibalik lagu tersebut yang tentunya agar audience menjadi semakin tertarik akan lagu tersebut.</p> <p><em>A video clip is a form of video with a shorter duration and accompanied by music or in other words a video clip is a form of audio-visual art that combines several pieces of images or videos and contains a message or story that describes the suitability of the content of the song played in the video clip. This video clip serves as a means of promotional media for a recorded song that has been uploaded. The song chosen in the production process of this video clip is "Asmara Bersemi – Barskha" with the content of the story depicting a man who has just returned from out of town who has a desire to meet his lover who he hasn't seen for a long time. However, his meeting made the man hurt. The creation of this video clip was taken through the DoP angle as an image compiler so that the video clip produced was more in accordance with the content of the story behind the song, which of course made the audience more interested in the song.</em></p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif