https://ojs.co.id/1/index.php/jpd/issue/feedJurnal Psikologi Dinamika2025-03-30T20:53:12+00:00Open Journal Systemshttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2832PERBEDAAN TINGKAT RESILIENSI PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI BAGIAN HOSPITALITY RUMAH SAKIT PANTI RAPIH DITINJAU DARI MASA KERJA2025-03-05T09:20:17+00:00Maria Resalma Valga[email protected]Gendon Barus[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kategori tingkat resiliensi karyawan hospitality di Rumah Sakit Panti Rapih, (2) mengetahui perbedaan tingkat resiliensi karyawan hospitality Rumah Sakit Panti Rapih dari kelompok senior dan junior, (3) mengidentifikasi item pengukuran kemampuan resiliensi karyawan berdasarkan skor skala yang capaiannya terendah, (4) mengusulkan program pelatihan berdasarkan pernyataan item skala resiliensi yang capaian skornya berada pada kategori terendah. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif komparatif. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan hospitality Rumah Sakit Panti Rapih sejumlah 60 karyawan yang terdiri dari 31 karyawan senior dan 29 karyawan junior dari 5 bagian/unit yang berada di frontliner atau pelayanan publik. Instrumen pengumpulan data menggunakan Kuesioner Kemampuan Resiliensi yang memuat 33 item valid dengan hasil uji reliabilitas cronbach alpha sebesar 0,955. Teknik analisis data yang digunakan ialah deskriptif kategori dan uji perbedaan dengan uji-t (Independent Sample T-Test). Hasil penelitian ini menunjukkan (1) tidak ada perbedaan tingkat resiliensi yang signifikan antara karyawan hospitality senior dan junior, (2) sebagian besar (71%) karyawan senior dan 66% karyawan junior telah memiliki kemampuan resiliensi pada kategori sangat tinggi, (3) teridentifikasi 1 item instrumen dengan capaian skor terendah. Diusulkan program pelatihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan resiliensi karyawan hospitality berdasarkan item dengan capaian skor terendah.</p> <p> </p> <p><em>This study aims to: (1) describe the resilience levels of hospitality staff at Panti Rapih Hospital, (2) compare resilience levels between senior dan junior staff, (3) identify items measuring resilience with the lowest scores, dan (4) propose training programs based on low-scoring resilience items. This quantitative comparative study involved 60 hospitality staff (31 seniors, 29 juniors) from five frontline units. Data collection used a validated Resilience Capability Questionnaire (33 items, Cronbach's alpha = 0.955). Analysis employed descriptive categorization dan Independent Sample T-Tests. Results show: (1) no significant difference in resilience between senior dan junior staff, (2) 71% of seniors dan 66% of juniors demonstrated high resilience, (3) one item scored lowest. A training program is proposed to enhance hospitality staff resilience based on low-scoring items.</em></p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamikahttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2875PENGARUH PENGGUNAAN PLATFORM DIGITAL TIKTOK TERHADAP MINAT BELAJAR2025-03-23T03:39:25+00:00Alexander Berlinus Lensin[email protected]Rosa Mustika Bulor[email protected]Maria Erlinda[email protected]<p><em>The development of information technology has brought major changes to life. One of the most famous at the moment is social media Tiktok. accessing TikTok for hours and often staying up late at night causes students to be negligent in doing their lecture assignments and have difficulty managing their study time. This influences students' learning activities and interest in doing assignments and attending lectures. The aim of this research is to determine the significant influence of using the TikTok digital platform on students' interest in studying at the Widya Mandira Catholic University Guidance and Counseling Study Program, Even Semester, Academic Year 2023/2024. The research method used in this research is quantitative descriptive research. The data collection technique used a questionnaire distributed to 162 guidance and counseling students. The data analysis used is simple linear regression. The research results show that the influence of the variable using the TikTok digital platform on interest in learning is 21.4%. This shows that the use of the TikTok digital platform has an influence on students' learning activities and interests. </em></p> <p>Perkembangan teknologi informasi mendatangkan perubahan besar bagi kehidupan. Salah satu yang terkenal saat ini adalah media sosial Tiktok. mengakses Tiktok berjam-jam dan sering begadang sampai larut malam menyebabkan mahasiswa lalai dalam mengerjakan tugas perkuliahan dan kesulitan mengatur waktu belajar. Hal ini mempengaruhi aktivitas dan minat belajar mahasiswa dalam mengerjakan tugas dan mengikuti perkuliahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan platform digital TikTok terhadap minat belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Katolik Widya Mandira Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 162 orang mahasiswa bimbingan dan konseling. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel penggunaan platform digital TikTok terhadap minat belajar adalah sebesar 21,4%. Hal ini menunjukkan penggunaan platform digital TikTok pengaruh terhadap aktivita dan minat belajar mahasiswa.</p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamikahttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2851HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA N 1 BRINGIN2025-03-14T06:50:10+00:00Wulan Prihatina[email protected]Dewita Karema Sarajar[email protected]<p><em>Learning motivation is a crucial factor influencing students' academic success. One of the factors that may be related to learning motivation is future orientation. This study aims to analyze the relationship between future orientation and students' learning motivation at SMA N 1 Bringin. The research method used is quantitative with a correlational approach. The study sample consists of 90 students selected using a stratified random sampling technique. Data collection was conducted using a future orientation scale and a learning motivation scale. The Pearson correlation test results indicate a significant positive relationship between future orientation and learning motivation (r = 0.68; p < 0.01). Students with a clear and realistic future orientation tend to have higher learning motivation. These findings highlight the importance of strengthening future orientation to enhance students' learning motivation. The implications of this study can serve as a reference for educators and counselors in designing programs to help students develop a more structured future orientation.</em></p> <p>Motivasi belajar merupakan faktor krusial yang berpengaruh terhadap keberhasilan akademik siswa. Salah satu faktor yang diduga berkaitan dengan motivasi belajar adalah orientasi masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara orientasi masa depan dengan motivasi belajar siswa di SMA N 1 Bringin. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 90 siswa yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui skala orientasi masa depan dan skala motivasi belajar. Hasil analisis menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara orientasi masa depan dan motivasi belajar (r = 0,68; p < 0,01). Siswa yang memiliki orientasi masa depan yang jelas dan realistis cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan orientasi masa depan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Implikasi dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pendidik dan konselor dalam merancang program yang dapat membantu siswa mengembangkan orientasi masa depan yang lebih terarah.</p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamikahttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2833HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU JUDI ONLINE PADA KELOMPOK USIA DEWASA AWAL2025-03-05T09:23:55+00:00Ignatius Agung Pradana[email protected]Emmanuel Satyo Yuwono[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kontrol diri dan perilaku judi online pada kelompok dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, melibatkan 61 responden yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala Self Control Scale dan skala Online Gambling Symptom Assessment Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku judi online, dengan koefisien korelasi sebesar -0,356 pada tingkat signifikansi 0,002 (p<0,05). Dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kontrol diri, maka semakin rendah perilaku judi online pada kelompok dewasa awal. Maka dari itu, penelitian ini memberikan referensi untuk kelompok dewasa awal untuk dapat tetap meningkatkan rasa kontrol diri dalam perilaku khususnya judi online.</p> <p><em>This study aims to examine the relationship between self-control and online gambling behavior in early adulthood. This study uses a quantitative approach with a descriptive method, involving 61 respondents selected through a simple random sampling technique. Data collection in this study used the Self Control Scale and the Online Gambling Symptom Assessment Scale. The results showed that there was a significant negative relationship between self-control and online gambling behavior, with a correlation coefficient of -0.356 at a significance level of 0.002 (p <0.05). This study indicates that the higher the level of self-control, the lower the online gambling behavior in the early adulthood group. Therefore, this study provides a reference for the early adulthood group to be able to continue to increase their sense of self-control in behavior, especially online gambling.</em></p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamikahttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2831HUBUNGAN KELEKATAN ORANGTUA DAN KEINTIMAN DALAM PERNIKAHAN INDIVIDU DEWASA2025-03-05T06:42:04+00:00Monika Ruth Tarigan[email protected]Dewita Karema Sarajar[email protected]<p>Keintiman dalam pernikahan memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang kuat dan stabil. Berkurangnya keintiman dalam hubungan berakibat pada munculnya perasaan terasing atau kesepian, putus asa dan perasaan terkucilkan yang berlangsung seumur hidup. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengalaman masa lalu yang termasuk dalam pola kelekatan orangtua. Oleh karena itu, pola kelekatan yang terbentuk selama masa kanak-kanak menjadi sangat penting bagi individu dalam membentuk hubungan romantis yang stabil dan intim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kelekatan orangtua dan keintiman dalam pernikahan individu laki-laki dewasa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah individu laki-laki dewasa berusia 20-40 tahun yang sudah menikah, dengan total jumlah 102 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) dan skala Personal Assesment of Intimacy in Relationship (PAIR). Hasil penelitian menunjukkan korelasi kelekatan dan keintiman adalah r=0,874 p=0,001 (p<0,005). Ini menunjukkan adanya hubungan positif antara kelekatan dengan orangtua dan keintiman dalam pernikahan individu dewasa. Artinya, semakin tinggi kelekatan dengan orangtua, maka semakin tinggi pula keintiman dalam pernikahan.</p> <p><em>Intimacy in marriage plays a crucial role in building a strong and stable relationship. A decrease in intimacy can lead to feelings of alienation or loneliness, despair, and lifelong feelings of exclusion. This is influenced by several factors, one of which is past experiences, including attachment patterns with parents. Therefore, the attachment patterns formed during childhood are critical for individuals in developing stable and intimate romantic relationships. The aim of this study is to determine if there is a significant relationship between parental attachment and intimacy in the marriages of adult men. The research method used is quantitative. The subjects of this study are adult men aged 20-40 years who are married, with a total of 102 participants. The measuring tools used are the Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) scale and the Personal Assessment of Intimacy in Relationships (PAIR) scale. The results showed a correlation between attachment and intimacy of r=0.874, p=0.001 (p<0.005). This indicates a positive relationship between parental attachment and intimacy in the marriages of adult men. In other words, the higher the attachment to parents, the higher the level of intimacy in marriage.</em></p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamikahttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2859"STRATEGI SOSIALISASI KEBERSIHAN DI SD TAMAN SISWA SUGARANG BAYU"2025-03-19T01:14:23+00:00Ali Daud Hasibuan[email protected]Rahma Sri Anggraini [email protected]Salsabila Hayatissa’idah[email protected]<p>Kebersihan adalah salah satu faktor penting yang mendukung kesehatan dan kualitas hidup siswa. Namun, tingkat kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga kebersihan masih sering dianggap rendah, terutama di lingkungan sekolah, seperti ruang kelas serta halaman sekolah . Hal ini terlihat dari tingginya angka pencemaran lingkungan, banyaknya sampah yang berserakan, hingga munculnya berbagai penyakit akibat perilaku tidak bersih seperti diare, demam berdarah, dan infeksi saluran pernapasan. Melalui program pengabdian masyarakat ( PEMA ) mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ( UINSU ) melaksakan sosialisasi kebersihan yang menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran siswa SD Taman Siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, rumah, sekolah dan lingkungan sekitar. Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada siswa agar lebih memahami dampak positif dari lingkungan yang bersih, baik untuk kesehatan siswa maupun lingkungan sekolah secara keseluruhan. Peningkatan kesadaran siswa ini dapat dicapai melalui berbagai media, seperti sosialisasi di sekolah. Dengan sosialisasi yang tepat, diharapkan siswa dapat mengubah kebiasaan buruk menjadi perilaku positif yang mendukung keberlanjutan lingkungan sekolah dan kesehatan siswa. Melalui upaya sosialisasi kebersihan yang berkelanjutan, diharapkan terwujud siswa yang sehat, lingkungan yang bersih, dan kehidupan yang lebih baik.</p> <p> </p> <p><em>Cleanliness is one of the important factors that supports students' health and quality of life. However, students' level of awareness of the importance of maintaining cleanliness is still often considered low, especially in school environments, such as classrooms and school grounds. This can be seen from the high rate of environmental pollution, the large amount of rubbish scattered around, and the emergence of various diseases due to unclean behavior such as diarrhea, dengue fever and respiratory tract infections. Through the community service program (PEMA), students from the North Sumatra State Islamic University (UINSU) carry out hygiene outreach which is a strategic step to increase awareness of Taman Siswa Elementary School students regarding the importance of keeping themselves, their homes, schools and the surrounding environment clean. This program aims to provide education to students to better understand the positive impact of a clean environment, both for student health and the school environment as a whole. Increasing student awareness can be achieved through various media, such as socialization at school. With proper socialization, it is hoped that students can change bad habits into positive behavior that supports the sustainability of the school environment and student health. Through ongoing efforts to promote cleanliness, it is hoped that healthy students, a clean environment and a better life will be created.</em></p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamikahttps://ojs.co.id/1/index.php/jpd/article/view/2842PENGARUH STRES PENGASUHAN TERHADAP KEKERASAN ORANG TUA KEPADA ANAK USIA DINI2025-03-10T08:17:02+00:00Ana Mushlihatun Rofiah[email protected]Dewita Karema Sarajar[email protected]<p><em>Cases of violence against children are a common phenomenon in everyday life and continue to increase from year to year. Violent behavior in children can be influenced by several factors, including family structure. Several studies have shown that stress in parents can result in deviant behavior, such as violent behavior in children. The purpose of this study was to determine the effect of parenting stress on violent behavior in early childhood. This study used a quantitative method. The subjects of this study were 230 parents in Salatiga who had early childhood children. The independent variable in this study was parenting stress and the attachment variable was violent behavior in children. The data analysis used in this study was simple linear regression. The results of this study showed that the category of parenting stress was dominant in the moderate category with a percentage of 66.5%. Likewise, the level of violence in children with a high majority of 63%. The results of the simple linear regression test showed that overall there was an effect of parenting stress on violent behavior in children, which showed that the hypothesis in this study was accepted. The results of the study showed that parenting stress and violent behavior in children had an influence of 59% and had a positive effect. This means that the higher the level of parenting stress, the higher the violent behavior in children, and vice versa.</em></p> <p>Kasus kekerasan pada anak merupakan fenomena yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Perilaku kekerasan pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu struktur keluarga. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa stres pada orang tua dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang, seperti perilaku kekerasan pada anak. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh antara stres pengasuhan dengan perilaku kekerasan pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 230 orang tua di Salatiga yang memiliki anak usia dini. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu stres pengasuhan dan variabel keterikatan yaitu perilaku kekerasan pada anak. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kategori stres pengasuhan dominan pada kategorisasi sedang dengan persentase 66,5%. Begitu pula dengan tingkat kekerasan pada anak dengan mayoritas tinggi sebesar 63%. Hasil uji regresi linier sederhana diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat pengaruh stres pengasuhan terhadap perilaku kekerasan pada anak yang menunjukkan hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian diketahui bahwa stres pengasuhan dan perilaku kekerasan pada anak memiliki pengaruh sebesar 59% dan berpengaruh positif. Artinya, semakin tinggi tingkat stres pengasuhan maka semakin tinggi pula perilaku kekerasan pada anak, begitu pula sebaliknya.</p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Psikologi Dinamika