MENGEVALUASI PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DI INDONESIA (KI HAJAR DEWANTARA TINJAUAN DARI BIMBINGAN DAN KONSELING): STUDI LITERATUR
Kata Kunci:
Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani, Bimbingan Dan Konseling, Pendidikan Yang Memerdekakan, Trilogi Kepemimpinan, Layanan Holistik, Humanistik, Era DigitalAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di Indonesia melalui studi literatur. Fokus utama penelitian adalah prinsip "Tut Wuri Handayani" yang menekankan peran pendidik sebagai fasilitator kemandirian siswa. Pemikiran Ki Hajar Dewantara, seperti pendidikan yang memerdekakan, trilogi kepemimpinan, dan nilai-nilai humanistik, dianalisis dalam kaitannya dengan layanan BK untuk mendukung pengembangan siswa secara holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip tersebut relevan dalam menghadapi tantangan era modern, seperti digitalisasi, globalisasi, dan krisis identitas. Penelitian ini merekomendasikan implementasi pendekatan partisipatif, teknologi digital, dan program penguatan karakter untuk meningkatkan efektivitas BK. Dengan demikian, prinsip Ki Hajar Dewantara berkontribusi pada pengembangan layanan BK yang humanistik, berbasis budaya lokal, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
This research aims to evaluate the relevance of Ki Hajar Dewantara's thoughts in the context of Guidance and Counseling (BK) services in Indonesia through a literature study. The main focus of the research is the "Tut Wuri Handayani" principle which emphasizes the role of educators as facilitators of student independence. Ki Hajar Dewantara's thoughts, such as liberating education, the leadership trilogy, and humanistic values, are analyzed in relation to BK services to support holistic student development. The research results show that these principles are relevant in facing the challenges of the modern era, such as digitalization, globalization and the identity crisis. This research recommends implementing a participatory approach, digital technology, and character strengthening programs to increase the effectiveness of BK. In this way, Ki Hajar Dewantara's principles contribute to the development of guidance and counseling services that are humanistic, based on local culture, and adaptive to changing times.