https://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/issue/feedJurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif2025-05-09T07:57:39+00:00Open Journal Systemshttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2919PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP PENGGUNAAN DOPING DALAM DUNIA OLAHRAGA2025-04-11T11:05:08+00:00Nimrot Manalu[email protected]Danielsen L. Gaol[email protected]Eko Widodo Pandiangan[email protected]Ruben Parlindungan Simanjuntak[email protected]Mukamad Rifki[email protected]<p>Penggunaan doping dalam olahraga menjadi isu serius yang mengancam nilai sportivitas. Mahasiswa Pendidikan Jasmani sebagai calon pendidik dan pelatih memiliki peran strategis dalam mencegah praktik tidak sehat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman, sikap, dan persepsi mahasiswa terhadap doping. Metode yang digunakan adalah survei deskriptif kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 mahasiswa. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui efek negatif doping, namun terdapat keraguan dalam mengecam praktik tersebut secara tegas. Diperlukan peningkatan edukasi anti-doping dalam kurikulum pendidikan jasmani agar mahasiswa memiliki kesadaran dan tanggung jawab moral yang lebih kuat dalam mendidik generasi atlet masa depan.</p> <p> </p> <p><em>The use of doping in sports is a serious issue that threatens the values of fairness and integrity in competition. Students of Physical Education, as future educators and coaches, play a strategic role in preventing such unhealthy practices. This study aims to explore the level of knowledge, attitudes, and perceptions of students regarding doping. The research employed a descriptive quantitative method through questionnaires distributed to 50 respondents. The results show that while most students are aware of the negative effects of doping, some still hesitate to strongly condemn its use. This indicates the need to strengthen anti-doping education in the physical education curriculum so that students develop a deeper awareness and moral responsibility in shaping the next generation of athletes. </em></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2898PERAN FAKTOR SOSIAL PADA PERILAKU BODY SHAMING: IMPLIKASI TERHADAP SELF-CONFIDENCE DAN MENTAL HEALTH MAHASISWA2025-03-30T09:26:00+00:00Alimin Alwi[email protected]Suhartini[email protected]Najamuddin[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran faktor sosial pada perilaku body shaming dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi self-confidence serta kesehatan mental mahasiswa. Faktor sosial yang menjadi fokus dalam penelitian ini meliputi interaksi dengan teman sebaya, keluarga, lingkungan akademik, serta pengaruh media sosial yang semakin memperkuat standar kecantikan yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial memiliki peran yang sangat signifikan dalam mempertahankan praktik body shaming. Mahasiswa yang sering mendapatkan komentar negatif dari lingkungan sosialnya, baik dalam bentuk candaan maupun kritik langsung, cenderung mengalami penurunan self-confidence dan memiliki kecenderungan untuk menarik diri dari interaksi sosial. Selain itu, media sosial berperan dalam memperburuk dampak body shaming dengan menghadirkan standar kecantikan yang tidak realistis, yang kemudian meningkatkan ketidakpuasan terhadap tubuh dan berkontribusi terhadap masalah psikologis seperti stres, dan kecemasan.</p> <p><em>This study aims to analyze the role of social factors in body shaming behavior and how it affects students' self-confidence and mental health. The social factors that are the focus of this study include interactions with peers, family, academic environment, and the influence of social media that increasingly strengthens existing beauty standards in society. This study uses a descriptive qualitative method, data were collected through observation, interviews, and documentation with students of Makassar State University. The results of the study indicate that social factors have a very significant role in maintaining body shaming practices. Students who often receive negative comments from their social environment, either in the form of jokes or direct criticism, tend to experience decreased self-confidence and have a tendency to withdraw from social interactions. In addition, social media plays a role in worsening the impact of body shaming by presenting unrealistic beauty standards, which then increase body dissatisfaction and contribute to psychological problems such as stress and anxiety.</em></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2912PENGARUH PERKEMBANGAN KURIKULUM TERHADAP KARAKTER SISWA2025-04-06T05:16:13+00:00Christella Miranda Josephine Simbolon[email protected]Emi Debora Sinaga[email protected]Maynisa Naomi Marpaung[email protected]Septy Idola Simamora[email protected]Solagratia Raya Manalu[email protected]Irma Siagian[email protected]<p>Abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh PT. Graha Santika Gadai di Medan dalam pengelolaan layanan barang gadai, serta strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut, di mana penelitian ini mengidentifikasi berbagai masalah yang muncul, seperti persaingan yang semakin ketat di industri gadai, perubahan regulasi yang mempengaruhi operasional, dan kebutuhan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, serta menganalisis strategi pengembangan layanan yang meliputi peningkatan kualitas pelayanan, pemanfaatan teknologi informasi untuk efisiensi operasional, dan pelatihan karyawan guna meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, dengan harapan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi manajemen PT. Graha Santika Gadai dalam upaya meningkatkan efektivitas operasional dan daya saing perusahaan di pasar gadai yang semakin kompetitif. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi berbagai masalah, termasuk persaingan yang ketat, perubahan regulasi, dan kebutuhan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan strategi pengembangan layanan yang mencakup peningkatan kualitas pelayanan, pemanfaatan teknologi informasi, dan pelatihan karyawan untuk meningkatkan kompetensi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan bagi manajemen dalam meningkatkan efektivitas operasional dan daya saing perusahaan di pasar gadai.</p> <p><em>The abstract of this research aims to explore the challenges faced by PT. Graha Santika Gadai in Medan in the management of mortgage services, as well as strategies that can be applied to address these challenges, where the research identifies a range of emerging problems, such as increasing competition in the mortgage industry, regulatory changes affecting operations, and the need to improve customer satisfaction, as well as analyze service development strategies that include improved service quality, utilization of information technology for operational efficiency, and employee training to improve competence and professionalism, in the hope that the results of this study can provide valuable insight to PT management. Graha Santika Gadai in an effort to improve the operational effectiveness and competitiveness of the company in the increasingly competitive pawn market. Through the case study approach, the study identified a wide range of problems, including rigorous competition, regulatory changes, and the need to improve customer satisfaction. In addition, the research also proposes service development strategies that include improved service quality, utilization of information technology, and training of employees to improve competence. The results of the research are expected to provide insight for management in improving the operational effectiveness and competitiveness of companies in the mortgage market. </em></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2909TANTANGAN BELAJAR MATEMATIKA DI SD DAN UPAYA MENGATASINYA: KAJIAN LITERATUR2025-04-05T06:43:10+00:00Vitri Yasinta Pardosi[email protected]Dini Arlina Situmorang[email protected]Natasya Amelia Vega Sitorus[email protected]Syahrial[email protected]<p>Matematika merupakan pelajaran dasar yang sangat penting di tingkat Sekolah Dasar (SD), yang bertujuan untuk melatih keterampilan berpikir logis serta kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Namun, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika, yang berdampak pada rendahnya prestasi akademik mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian literatur untuk mengidentifikasi tantangan utama dalam pembelajaran matematika di SD serta menyarankan berbagai solusi yang dapat diterapkan. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa tantangan utama yang dihadapi dalam pembelajaran matematika meliputi pemahaman konsep yang kurang kuat, metode pengajaran yang tidak menarik, keterbatasan dalam penggunaan media pembelajaran interaktif, dan kecemasan siswa terhadap matematika. Faktor lingkungan, seperti akses terbatas ke sumber daya belajar dan peran orang tua, juga memengaruhi keberhasilan pembelajaran siswa. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain adalah penerapan metode berbasis masalah dan permainan, penggunaan teknologi sebagai alat bantu belajar, serta peran aktif guru dan orang tua untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan pemahaman dan pencapaian siswa dalam matematika dapat meningkat secara signifikan.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2994 PENDIDIKAN ISLAM MODERAT MELALUI KONSEP PENDIDIKAN SPRITUALPERSPEKTIF ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALAWI AL MALIKI TAHUN 20252025-05-05T04:54:16+00:00Muhammad Nuril Huda[email protected]Imam Nur Aziz[email protected]<p>Pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan Islam, menghadapi tantangan besar akibat pergeseran tujuan pendidikan yang semula berorientasi pada pembentukan akhlak dan kedekatan kepada Tuhan menjadi sekadar pengembangan intelektualitas tanpa dimensi spiritual yang memadai. Krisis moral dan spiritual yang terjadi menandakan pentingnya pendekatan baru dalam sistem pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendidikan spiritual dari perspektif Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dan relevansinya terhadap pengembangan pendidikan Islam moderat di era modern. Menggunakan metode penelitian kualitatif kepustakaan, data diperoleh dari karya-karya primer dan sekunder yang membahas pemikiran Abuya Al-Maliki serta literatur terkait pendidikan spiritual dan moderasi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berbasis spiritualitas, sebagaimana dirumuskan oleh Abuya Al-Maliki, menekankan nilai-nilai rabbani yang bertumpu pada Al-Qur'an dan Hadits, serta menanamkan sikap toleransi, keadilan, dan keseimbangan dalam kehidupan. Konsep ini sejalan dengan prinsip-prinsip Islam Wasathiyah dan berpotensi menjadi solusi terhadap polarisasi ideologis dalam pendidikan Islam kontemporer. Dengan demikian, pendidikan spiritual yang moderat dapat menjadi pendekatan efektif dalam membentuk karakter generasi Muslim yang religius, humanis, dan berkepribadian seimbang.</p> <p><em>Education in Indonesia, especially Islamic education, faces great challenges due to the shift in educational goals from being oriented towards the formation of morals and closeness to God to merely developing intellectuality without an adequate spiritual dimension. The moral and spiritual crisis that has occurred signifies the importance of a new approach in the education system. This study aims to examine the concept of spiritual education from the perspective of Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki and its relevance to the development of moderate Islamic education in the modern era. Using a qualitative literature research method, data is obtained from primary and secondary works that discuss Abuya Al-Maliki's thoughts as well as literature related to spiritual education and Islamic moderation. The results show that spirituality-based education, as formulated by Abuya Al-Maliki, emphasizes rabbani values based on the Qur'an and Hadith, and instills tolerance, justice and balance in life. This concept is in line with the principles of Wasathiyah Islam and has the potential to be a solution to ideological polarization in contemporary Islamic education. Thus, moderate spiritual education can be an effective approach in shaping the character of Muslim generations who are religious, humanist, and have balanced personalities.</em></p>2025-05-05T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2903EFEKTIVITAS DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN LABORATORIUM VIRTUAL PHET DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA2025-04-03T10:46:12+00:00Ruth Alva Mora Lumban Batu [email protected]Mariati Purnama Simanjuntak[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model Discovery Learning berbantuan laboratorium virtual PhET dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group. Data dikumpulkan melalui angket yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran serta wawancara dengan guru fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan model Discovery Learning berbantuan PhET mengalami peningkatan pemahaman konsep yang lebih signifikan dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Simulasi interaktif PhET membantu siswa dalam mengeksplorasi konsep fisika secara mandiri dan mengurangi miskonsepsi. Selain itu, motivasi belajar siswa juga meningkat karena metode ini lebih menarik dan mendorong keterlibatan aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Discovery Learning berbantuan laboratorium virtual PhET efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2955TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA KUIS INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA2025-04-28T04:33:29+00:00Yuniarti[email protected]Nur Hidayah HB[email protected]Suratman[email protected]<p>Penelitian telah dilaksanakan dengan judul "Teams Games Tournament dengan Media Kuis Interaktif dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa". Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistik sederhana, yaitu rumus persentase. Dari hasil pengolahan dan analisis data, diketahui bahwa pada siklus pertama, dari 30 siswa, hanya 12 siswa (40,00%) yang mencapai kriteria ketuntasan, sedangkan 18 siswa (60,00%) memerlukan remedial. Pada siklus kedua, terjadi peningkatan yang signifikan, dengan 28 dari 30 siswa (93,33%) mencapai kriteria ketuntasan, dan hanya 2 siswa (6,67%) yang masih memerlukan remedial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan kuis interaktif berbasis komputer dalam penelitian ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX.1 di MTsN 2 Balikpapan. Namun, diperlukan penelitian lanjutan dengan variabel-variabel yang lebih kompleks yang belum terungkap dalam penelitian ini, tentunya pada waktu dan tempat yang berbeda.</p> <p><em>A Research has been conducted with the title "Teams Games Tournament with Interactive Quiz Media in Improving Students' Learning Outcomes". This research was carried out in two cycles. The data management method in this study used simple statistics, namely the percentage formula. From the data processing and analysis, it was found that in the first cycle, out of 30 students, only 12 students (40.00%) achieved the passing criteria, while 18 students (60.00%) required remedial. In the second cycle, there was a significant improvement, with 28 out of 30 students (93.33%) achieving the passing criteria, and only 2 students (6.67%) needing remedial. Thus, it can be concluded that the Teams Games Tournament (TGT) learning model with computer-based interactive quizzes in this study was able to improve the learning outcomes of Class IX.1 students at MTsN 2 Balikpapan. However, further research is needed with more complex variables that were not uncovered in this study, of course, at different times and places. </em></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2899PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA PADA MATERI JOBS DALAM BAHASA INGGRIS SISWA KELAS II SD NEGERI 0670982025-03-30T11:43:49+00:00Ovalia Egina Bangun[email protected]Dian Novita Sari[email protected]Heppy Rany Maryana Sinaga[email protected]Salsabila Azzahra Hasibuan[email protected]Seh Ulina Ginting[email protected]Nanda Ramadani[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan materi pembelajaran interaktif sebagai cara kreatif untuk mengatasi masalah penguasaan kosakata dalam materi Jobs Bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, pendekatan eksperimental diambil. Siswa di kelas dua dibagi menjadi dua kelompok secara acak: satu yang menggunakan materi pembelajaran interaktif sebagai kelompok eksperimen dan yang lainnya menggunakan teknik pengajaran tradisional. Untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa, materi pembelajaran interaktif yang mencakup berbagai komponen multimedia, termasuk suara, grafik, animasi, dan permainan interaktif, dibuat khusus untuk konten pekerjaan. Kedua kelompok mengikuti ujian kosakata sebelum dan sesudah intervensi untuk mengukur pengetahuan mereka tentang istilah yang terkait dengan pekerjaan mereka. Untuk menilai variasi skor penguasaan kosakata rata-rata antara kedua kelompok, data yang dikumpulkan dikenakan uji-t sampel independen. Skor pasca-tes rata-rata kelompok eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol, menurut data. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas dua di SD Negeri 067098 mendapat manfaat dari penggunaan materi pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pemahaman kosakata mereka tentang konten yang terkait dengan Jobs. Hasil ini memiliki konsekuensi signifikan bagi guru dalam memilih dan menerapkan metode pengajaran yang kreatif dan berhasil untuk meningkatkan kemahiran siswa dalam bahasa Inggris, khususnya dalam kosakata. Dalam konteks pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, penelitian lebih lanjut dapat memperluas cakupan konten, melihat berbagai jenis media interaktif, dan menyelidiki variabel tambahan yang dapat memengaruhi seberapa efektif penggunaan media pembelajaran interaktif.</p> <p><em>The purpose of this study was to examine how interactive learning resources may be used as an innovative approach to vocabulary mastery problems in English occupational subjects. An experimental technique was used in this investigation. Students in the second grade were split into two groups at random: the experimental group used interactive learning resources, while the other group was taught using conventional methods. Interactive learning tools including a variety of multimedia elements, such as sound, images, animations, and interactive games, were designed to improve students' understanding and engagement with occupational topics. Prior to and during the intervention, both groups performed vocabulary tests to gauge their familiarity with terminology associated with their respective fields of work. An independent sample t-test was applied to the gathered data in order to evaluate the difference in mean vocabulary mastery scores between the two groups. The statistics showed that the experimental group's mean post-test scores were significantly higher than the control group's. This shows that using interactive learning resources to enhance vocabulary comprehension of occupational content is beneficial for second-grade pupils at SD Negeri 067098. These findings have important ramifications for educators who choose and use innovative and effective teaching strategies to raise students' vocabulary and overall English proficiency. Additional research might examine various interactive media types, broaden the scope of content, and look into other factors that might affect how successful the use of interactive learning media is in the context of teaching English in elementary schools.</em></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2913MAKNA DAN PERAN BAHASA BATAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN2025-04-06T06:00:01+00:00Steven Adventino Gulo[email protected]Rut Kezia Imburi[email protected]Sirus Daniel Nababan[email protected]Yoseph Christian Sitanggang[email protected]Hera Chairunisa[email protected]<p>Bahasa merupakan salah satu elemen fundamental dalam kehidupan manusia yang memiliki peran sentral dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai alat komunikasi, identitas budaya, maupun sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya atau turun-temurun. Dalam perspektif sosiolinguistik, bahasa memiliki peran tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol kohesi sosial dan identitas kelompok. Diglosia adalah situasi kebahasaan dimana suatu masyarakat tertentu memiliki beberapa variasi bahasa, setiap bahasa tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Metode yang akan digunakan adalah menentukan jenis penelitian, pemilihan sumber data, dan penggunaan teknik pengumpulan data. Bagi masyarakat Batak, bahasa tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga menjadi simbol identitas yang membedakan mereka dari kelompok etnis lain. Sebagai identitas budaya, bahasa Batak mencerminkan sejarah, adat istiadat, serta nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun. Penggunaannya dalam upacara adat dan interaksi sosial menunjukkan bahwa bahasa ini masih memiliki fungsi yang penting di dalam komunitasnya.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2911 PERSEPSI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN KARAKTER2025-04-05T12:47:39+00:00Cahaya Ningrum[email protected]Defi Ela Safitri[email protected]Siti Fatimah Purmasari[email protected]Salmah[email protected]Ali Iskandar Zulkarnain[email protected]<p>Pendidikan Kewarganegaraan (pkn) memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa sebagai warga negara yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi siswa terhadap pkn sebagai sarana pembentukan karakter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner kepada siswa tingkat menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki pandangan positif terhadap pkn, terutama dalam aspek penguatan nilai-nilai moral, etika, dan nasionalisme. Namun, beberapa siswa merasa bahwa metode pengajaran yang kurang interaktif menghambat pemahaman mereka terhadap materi. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam metode pembelajaran agar pkn dapat lebih efektif dalam membentuk karakter siswa.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/3018PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRONE BAGI SISWA SMK GEOMATIKA UNTUK PERSIAPAN KEGIATAN MAGANG DI MITRA INDUSTRI2025-05-09T07:57:39+00:00Afif Ari Wibowo[email protected]Dwiki Hega Indriya[email protected]<p>Dunia pendidikan terus mengalami perkembangan, mulai dari Abad 18, Abad 19, Abad 20, dan sekarang sudah mulai memasuki Abad 21. Pendidikan di Abad 18 dan 19 masih mengandalkan pemahaman konseptual manual. Mulai Abad 20 terdapat perkembangan dengan munculnya alat komunikasi modern. Perkembangan di Abad 21 saat ini yaitu munculnya teknologi digital yang juga perlu diterapkan dalam bidang pendidikan. Tuntutan revolusi industri 4.0 yaitu pendidik harus meningkatkan pemahaman dalam mengekspresikan diri di bidang literasi media dan literasi digital. Permasalahan saat ini yaitu sekolah terutama untuk tingkat menengah atas belum semua memiliki ketersediaan media dan alat berteknologi terkini untuk mendukung revolusi industri 4.0. Disamping itu, tenaga pendidik atau guru juga perlu ditingkatkan kapasitasnya untuk memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan aplikatif. Perkembangan teknologi di bidang geografi yang saat ini berkembang sebagai bentuk tuntutan era revolusi industri 4.0 yaitu teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau Drone. SMKN 2 Surakarta sudah memiliki Drone tipe chopter. Perkembangan Drone saat ini juga semakin pesat dengan beberapa perkembangan tipe dan teknologi yang digunakan. Diperlukan kegiatan sosialisasi dan pelatilah terkait peningkatan pemahaman Drone untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SMK dalam survei pemataan dengan perangkat Drone. Kegiatan ini dapat digunakan untuk persiapan siswa SMK Geomatika untuk magang di dunia industri. Industri survey pemataan saat ini sudah banyak menerapkan teknologi drone terbaru. Selain itu, melalui kegiatan ini lulusan sekolah tingkat menengah atas menjadi memiliki pemahaman dan ketrampilan yang sesuai dengan tuntutan era revolusi industri 4.0 utamanya pada bidang kajian geografi.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2908PENGARUH MEDIA VISUAL BERBASIS KARTU HEWAN TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MATERI ANIMALS DI KELAS RENDAH2025-04-05T06:26:07+00:00Amanda Nurul Putri Rambe[email protected]Celine Soraya Manurung[email protected]Nasyitha Andani Putri[email protected]Shella Husna Maharani[email protected]Nanda Ramadani[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media visual berbasis kartu hewan terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris pada materi animals di kelas rendah SD Negeri 101919 Desa Emplasmen-Kualanamu. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini melibatkan 21 siswa kelas II dan menggunakan teknik analisis data melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa 67% siswa mengalami kesulitan mengenali, memahami, dan mengucapkan kosakata terkait hewan. Setelah penerapan media visual berupa gambar hewan yang dipadukan dengan metode interaktif seperti video animasi dan permainan spin, hasil pasca pembelajaran menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 88% siswa mampu mengenali dan memahami kosakata dengan lebih baik. Media visual terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan pemahaman kosakata, sehingga strategi ini dapat diadopsi untuk pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.</p> <p><em>This study aims to analyze the effect of using animal card-based visual media on English vocabulary mastery in the "Animals" material in the lower grades of SD Negeri 101919 Desa Emplasmen-Kualanamu. With a descriptive qualitative approach, this study involved 21 grade II students and used data analysis techniques through reduction, presentation, and drawing conclusions. The results of initial observations showed that 67% of students had difficulty recognizing, understanding, and pronouncing vocabulary related to animals. After the application of visual media in the form of animal pictures combined with interactive methods such as animated videos and spin games, the post-learning results showed a significant increase, with 88% of students being able to recognize and understand vocabulary better. Visual media has been proven effective in increasing student engagement and vocabulary understanding, so this strategy can be adopted for more interactive and enjoyable learning.</em></p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2962SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KONSEP, IMPLEMENTASI, DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU2025-04-29T05:42:37+00:00Yuniarti[email protected]Siti Julaiha[email protected]<p>Dalam era globalisasi, lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan layanan berkualitas. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) menjadi komponen kunci dalam memastikan kualitas pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis konsep, mekanisme, tantangan, dan strategi implementasi SPMI dan SPME. Metode dalam penelitian ini yaitu studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari SPMI dan SPME saling melengkapi dalam menjamin mutu pendidikan, namun implementasinya menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran dan sumber daya. Diperlukan sosialisasi, peningkatan sumber daya, dan koordinasi efektif untuk memperkuat sistem penjaminan mutu.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://ojs.co.id/1/index.php/jlpi/article/view/2902PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN EKSPERIMEN DAN MEDIA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMAS METHODIST-7 MEDAN2025-04-03T10:06:13+00:00Angellika C Simanjuntak[email protected]Aspy Tria Natasya[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model Discovery Learning dalam pembelajaran Fisika di SMAS Methodist-7 Medan serta mengukur efektivitasnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada materi pengukuran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan angket. Subjek penelitian adalah guru Fisika di SMAS Methodist-7 Medan. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran, media, pendekatan, dan penilaian yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Discovery Learning diterapkan dengan baik melalui langkah-langkah seperti pemberian stimulasi awal, eksplorasi informasi, diskusi, dan aplikasi konsep dalam kehidupan nyata. Media pembelajaran yang digunakan meliputi alat peraga fisik, bahan ajar digital, dan laboratorium virtual. Pendekatan berbasis eksperimen dan metode ilmiah berhasil meningkatkan pemahaman siswa serta keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu, ketersediaan alat, dan variasi gaya belajar siswa. Model Discovery Learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan mendorong pembelajaran aktif. Untuk optimalisasi, disarankan pengembangan media digital, pelatihan guru, dan evaluasi berkala terhadap metode pembelajaran.</p>2025-04-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif