PELESTARIAN TRADISI LISAN MANDAILING DI ERA MODERNISASI
Kata Kunci:
Tradisi Lisan, Mandailing, Modernisasi, Pelestarian, Generasi MudaAbstrak
Tradisi lisan Mandailing merupakan warisan budaya yang kaya makna dan nilai sejarah. Namun, arus modernisasi yang pesat menyebabkan semakin berkurangnya praktik tradisi ini, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini berfokus pada beberapa tradisi lisan utama Mandailing, yaitu Markobar, Mangupa, Mangambat, Mangandung, Manjeir, dan Marturi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat pelaksanaan tradisi serta faktor-faktor penyebab penurunannya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei daring dengan responden sebanyak 20 orang yang memiliki keterkaitan dengan tradisi Mandailing. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Markobar (90%) dan Mangupa (85%) masih sering dilakukan, sedangkan tradisi Mangambat (45%) dan Mangandung (30%) mulai jarang dipraktikkan. Sementara itu, tradisi Manjeir dan Marturi sama sekali tidak dilaksanakan oleh responden. Faktor utama penurunan praktik tradisi adalah pengaruh modernisasi (65%) dan kurangnya minat generasi muda (40%). Upaya pelestarian perlu dilakukan melalui digitalisasi, edukasi budaya, serta keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan adat. Sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan komunitas adat juga penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi ini di tengah arus modernisasi.