PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA KELAS V DI SD NEGERI SOKOWATEN
Kata Kunci:
Pemecahan Masalah, Realistik, MatematikaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk, 1) mendeskripsikan penerapan pendekatan Matematika realistik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Debit dan Kecepatan kelas V SD Negeri Sokowaten, 2) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui pendekatan Matematika realistik pada materi Debit dan Kecepatan kelas V SD Negeri Sokowaten. Jenis penelitian yang diguanakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap pada setiap siklusnya yaitu, 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Subjek penelitian yaitu kelas V SD Negeri Sokowaten dengan jumlah 16 siswa-siswi. Teknik pegumpulan data pada penelitian ini adalah, tes non tes, meliputi angket atau kuisioner, dokumentasi, dan catatan lapangan. Adapun instrumen penelitian meliputi kisi-kisi tes, lembar pengamatan kemampuan pemecahan masalah siswa, kisi-kisi instrument sikap siswa terhadap pemecahan masalah. Analisis data yang digunakan pada peneltian ini adalah analisis data kualitatif dan analis data kuantitatif. Pengukuran ketuntasan belajar dilakukan dengan menghitung persentase siswa dengan nilai lebih dari KKM atau ≥70. Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Debit dan Kecepatan kelas V SD Negeri Sokowaten meningkat hal itu dapat dilihat berdasarkan hasil penerapan pendekatan realistik pada prasiklus hanya 2,43 siklus I mendapatkan rata-rata 2,60 dan siklus II mendapatkan rata-rata 3,40 masuk dalam kriteria tinggi, 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui pendekatan Matematika realistik pada materi Debit dan Kecepatan kelas V SD Negeri Sokowaten meningkat dari yang sebelumnya pra siklus belum terdapat satu siswa yang memperoleh nilai KKM. Pada siklus I memperoleh rata-rata 58% masuk dalam kategori sedang namun pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik menjadi 93,75% masuk dalam kriteria sangat baik.