SOSIALISASI JAGUNG TITI SEBAGAI UPAYA PENGENALAN DAN PELESTARIAN PANGAN LOKAL DI DESA BAOBOLAK, KECAMATAN NAGAWUTUNG, KABUPATEN LEMBATA
Kata Kunci:
Jagung Titi, Pengenalan dan Upaya Pelestarian, Pangan Lokal, SosialisasiAbstrak
Jurnal ini membahas kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada sosialisasi jagung titi sebagai upaya pengenalan dan pelestarian pangan lokal di Desa Baobolak, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata. Jagung titi, yang merupakan varietas lokal, memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, keberadaannya sering kali terabaikan dan kurang dikenal oleh generasi muda. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat, dan pengolahan jagung titi. Kegiatan sosialisasi dilakukan melalui serangkaian sosialisasi, dan demonstrasi langsung di lapangan. Peserta terdiri dari Ibu PKK. Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan informasi mengenai nilai gizi jagung titi, cara pengolahan jagung menjadi berbagai produk pangan yang bernilai tambah. Selain itu, sosialisasi juga menekankan pentingnya pelestarian pangan lokal sebagai bagian dari identitas budaya dan warisan nenek moyang. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang jagung titi. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi, dan banyak di antara mereka yang berkomitmen untuk mulai membudidayakan jagung titi diolah menjadi produk lokal yang menarik yang dapat mendukung pengembangan lebih lanjut dari jagung titi sebagai komoditas lokal.
This journal discusses community service activities focused on the socialization of jagung titi as an effort to introduce and preserve local food in Baobolak Village, Nagawutung District, Lembata Regency. Jagung titi, which is a local variety, has great potential in supporting food security and improving the welfare of the community. However, its existence is often overlooked and less known by the younger generation. Therefore, this socialization activity aims to enhance the community's knowledge about the benefits and processing of jagung titi. The socialization activities were conducted through a series of presentations and direct demonstrations in the field. Participants consisted of members of the Family Welfare Empowerment (PKK) group. In this activity, participants were provided with information regarding the nutritional value of jagung titi and how to process it into various value-added food products. Additionally, the socialization emphasized the importance of preserving local food as part of cultural identity and ancestral heritage. The results of this activity indicate an increase in knowledge and awareness among the community about jagung titi. Participants showed high enthusiasm in following each session, and many of them committed to starting the cultivation of jagung titi and processing it into attractive local products that can support the further development of jagung titi as a local commodity.