ANALISIS ETNOGRAFI VISUAL PERSEPSI GENERASI MELENIAL TERHADAP DAKWAH MEDIA SOSIAL DI ERA DIGITAL (Studi Kasus Persepsi Generasi Melenial Terhadap Dakwah Media Sosial Di Dusun Labbu Desa Pengkajoang Kecamatan Mal

Penulis

  • Asti Universitas Islam Negeri Palopo

Kata Kunci:

Persepsi Milenial, Dakwah Sosial

Abstrak

Skripsi ini membahas tentang Analisis Etnografi Visual Persepsi Milenial Terhadap Dakwah Media Sosial di Desa Pengkajoang, Dusun Labbu, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis persepsi milenial terhadap dakwah melalui Media Sosial. 2) Menganalisis bentuk-bentuk dakwah media sosial dan 3) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi milenial terhadap dakwah media sosial di Dusun Labbu Desa Pengkajoang Kecamatan Malangke Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (studi kasus) dengan metode kualitatif. Jumlah sampel sebanyak 25 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan analisis konten digital untuk memahami bagaimana generasi milenial mengakses, memaknai, dan mendokumentasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial telah menjadi sarana utama bagi generasi milenial untuk mendapatkan pemahaman keagamaan. Platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan WhatsApp mendominasi interaksi mereka dengan konten dakwah. Faktor utama yang mempengaruhi penerimaan dakwah digital antara lain kredibilitas pendakwah, kreativitas dalam penyampaian pesan, serta relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari. Studi ini juga menemukan bahwa generasi milenial lebih tertarik dengan dakwah yang interaktif, berbasis visual, dan memiliki pendekatan yang lebih santai dibandingkan dengan metode konvensional. Namun, mereka juga kritis dalam memilih sumber dakwah yang dianggap dapat dipercaya dan tidak menimbulkan polarisasi. Implikasi dari penelitian ini menekankan bahwa strategi dakwah digital harus disesuaikan dengan karakteristik generasi milenial agar lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Dakwah yang inovatif, berbasis multimedia, dan interaktif memiliki potensi besar dalam membentuk pemahaman keislaman di kalangan milenial.

This thesis discusses the Visual Ethnographic Analysis of Millennial Perceptions of Social Media Preaching in Pengkajoang Village, Labbu Hamlet, Malangke District, West North Luwu Regency. This research aims to: 1) Analyzing millennial perceptions of Da'wah through Social Media. 2) Analyzing forms of social media da'wah and 3) Analyzing what factors influence millennial perceptions of social media da'wah in Labbu Hamlet, Pengkajoang Village, West Malangke District. The type of research used is a type of field research (case study) with qualitative methods. The sample number is 25 respondents with sampling techniques using purposive sampling. The data collection methods used include observation, interviews, and digital content analysis to understand how millennials access, interpret, and document The results of the study show that social media has become the main means for millennials to gain religious understanding. Platforms such as YouTube, TikTok, Instagram, and WhatsApp dominate their interaction with da'wah content. The main factors that influence the acceptance of digital da'wah include the credibility of the preacher, creativity in message delivery, as well as the relevance of the material to daily life. The study also found that millennials are more interested in interactive, visual-based da'wah and have a more relaxed approach compared to conventional methods. However, they are also critical in choosing da'wah sources that are considered reliable and do not cause polarization The implications of this research emphasize that digital da'wah strategies must be adapted to the characteristics of the millennial generation to be more effective in delivering religious messages. Innovative, multimedia-based, and interactive da'wah has great potential in shaping Islamic understanding among millennials.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30