https://ojs.co.id/1/index.php/jka/issue/feedJurnal Kesehatan Afinitas2025-07-30T16:02:52+00:00Open Journal Systemshttps://ojs.co.id/1/index.php/jka/article/view/3552PERBEDAAN EFEK MINI SQUAT ON BALANCE PAD DENGAN LUNGE STABILIZATION FOCUS TERHADAP PENINGKATAN STABILISASI2025-07-28T09:57:04+00:00Astrid Komala Dewi[email protected]Catherine Hermawan Salim[email protected]Ribka Sabarina Panjaitan[email protected]Ria Efkelin[email protected]<p>Tujuan:Penelitian untuk mengetahui perbedaan efek pemberian Mini Squat on Balance Pad exercise dengan Lunge with stabilisasi Fokus exercise terhadap peningkatan stabilisasi. Sampel Terdiri dari 40 orang dan dipilih berdasarkan teknik sampel random sampling dengan menggunakan kuesioner yang tersedia. Sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok perlakuan, kelompok perlakuan I terdiri dari 20 orang dengan Mini Squat On Balance Pad Exercise dan kelompok perlakuan II yang terdiri dari 20 orang dengan diberikan Lunge with Stabilisasi Fokus exercise. Metode:Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental pre-post test design. Analisis statistik penelitian ini menggunakan uji T-Test Related dan uji T-Test Independent. Hasil uji homogenitas kelompok perlakuan sebelum latihan dengan nilai p = 0,008. Hasil uji T-Test Related pada kelompok perlakuan I nilai p = 0,001 dan pada kelompok perlakuan II nilai p = 0,001 berarti latihan yang diberikan pada masing-masing kelompok berpengaruh pada peningkatan stabilisasi. Dan hasil uji T-Test Independent menunjukkan nilai p = 0,001 yang berarti ada pengaruh yang sangat signifikan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efek yang sangat signifikan antara Mini Squat On Balance Pad exercise dengan Lunge With Stabilisasi Fokus exercise terhadap peningkatan stabilisasi. Pada penelitian ini di sarankan agar metode latihan dapat diaplikasikan dengan prosedur yang benar, dilakukan dalam waktu lebih dari 1 bulan karena pada peningkatan stabilisasi akan lebih baik hasilnya jika dilakukan dalam waktu 2-3 bulan, serta diharapkan agar hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dapat diminimalisir demi tercapainya hasil yang optimal.</p>2025-07-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Afinitashttps://ojs.co.id/1/index.php/jka/article/view/3398EVALUASI PROGRAM SABUSAKARI DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DIBAWAH USIA 35 TAHUN2025-07-03T07:25:08+00:00Yanuar Firdaus[email protected]Oktia Woro Kasmini Handayani[email protected]Chatila Maharani[email protected]<p>Kehamilan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai dengan persalinan yaitu keluarnya janin dan plasenta dari rahim ibu. Pada masa kehamilan terdapat beberapa tanda bahaya kehamilan, salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat utama yang memengaruhi orang di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi di Jawa Tengah menempati peringkat keenam yang mencapai 27,57%. Salah satu Puskesmas yang ada di Kudus yaitu Puskesmas Gondosari memiliki ibu hamil dengan risiko tinggi sebanyak 368 orang di tahun 2022, dimana target tabun 2021 hanya 182 orang maka didapatkan kenaikan sebesar 102,19% dari target awal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui input, process dan output program Sabusakari dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Gondosari Kabupaten Kudus Tahun 2025. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Informan penelitan ini berjumlah 19 orang yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Bidan Puskesmas, Kader Posbindu dan Ibu hamil dengan risiko hipertensi usia dibawah 35 tahun. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari evaluasi terhadap program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada Ibu hamil dengan usia dibawah 35 tahun di Puskesmas Gondosari Kabupaten Kudus melalui metode IPO, diperoleh hasil bahwa program Sabusakari merupakan komponen penting dalam pencegahan dan penanganan hipertensi. Melalui program Sabusakari penjangkauan masyarakat, kesenjangan kesehatan, literasi kesehatan, dan pengelolaan diri pasien dapat diatasi sehingga deteksi dini dan pencegahan hipertensi pada kehamilan dapat dilakukan dengan lebih baik. Kolaborasi antara tenaga medis dan ibu hamil sangat diperlukan sehingga dapat membantu mengurangi risiko preeklamsia dan meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janinnya.</p> <p><em>Pregnancy is the process of fetal growth and development in the womb that begins at conception and ends with childbirth, which includes the delivery of the baby and the placenta from the mother’s uterus. During pregnancy, there are several danger signs, one of which is hypertension. Hypertension is a major public health issue that affects people around the world. In Central Java, the prevalence of hypertension ranks sixth, reaching 27.57%. One of the community health centers (Puskesmas) in Kudus, namely Puskesmas Gondosari, recorded 368 high-risk pregnant women in 2022, while the target in 2021 was only 182, indicating an increase of 102.19% from the initial target. The purpose of this study is to evaluate the input, process, and output of the Sabusakari program in efforts to prevent and control hypertension among pregnant women in the working area of Puskesmas Gondosari, Kudus Regency, in 2025. This study uses a qualitative approach with a descriptive design. The research design is a case study. The study involved 19 informants, consisting of the Head of the Health Center, midwives, Posbindu (Integrated Development Post) cadres, and pregnant women under 35 years old who are at risk of hypertension. Data were analyzed using the interactive analysis model by Miles and Huberman, which includes data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. Based on the evaluation results of the community empowerment program in efforts to prevent and control hypertension in pregnant women under the age of 35 at Puskesmas Gondosari, Kudus Regency, using the IPO method, it was found that the Sabusakari program is a key component in preventing and managing hypertension. Through the Sabusakari program, community outreach, health disparities, health literacy, and patient self-management can be addressed, allowing for better early detection and prevention of hypertension during pregnancy. Collaboration between healthcare providers and pregnant women is essential to help reduce the risk of preeclampsia and improve the health of both the mother and the fetus.</em></p>2025-07-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Afinitashttps://ojs.co.id/1/index.php/jka/article/view/3448EDUKASI MASYARAKAT DESA KRAMAT MELALUI PENGAJIAN RUTIN SETIAP MINGGU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN PERTAMA (K1) DI PUSKESMAS BANDARAN KABUPATEN PAMEKASAN2025-07-08T18:46:54+00:00Nurwijayanti[email protected]Sulistina Dewiyanti [email protected]<p>Latar Belakang : K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil pada masa kehamilan ke pelayanan kesehatan. Kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal care berdasarkan teori perilaku green dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factor), yang meliputi umur, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai dan persepsi, pekerjaan, tradisi, dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu maupun masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, faktor pendukung (enabling factor) yang meliputi sarana dan prasarana atau fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan serta faktor pendorong (reinforcing factor), yang meliputi sikap suami, orang tua, tokoh masyarakat serta kinerja dan perilaku petugas kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dan meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pertama (K1) sedini mungkin. Metode yang dipakai adalah sosialisasi dengan pemberian materi secara ceramah, diskusi dan tanya jawab yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2025 dalam pengajian rutin Desa Kramat, wilayah Puskesmas Bandaran Kabupaten Pamekasan dengan media leaflet dan pre dan post test kepada ibu-ibu pengajian. Hasil kegiatan: Diketahui bahwa ada peningkatan pengetahuan dari ibu-ibu pengajian. Hal ini dapat dinilai dari hasil pre test jawaban benar 30,3% dan setelah di lakukan pemberian materi nilai post test meningkat menjadi 95,8% dan berdasarkan monitoring, terdapat 1 ibu hamil yang melaporkan kehamilannya karena termotivasi dari tetangganya yang menceritakan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan pertama (K1) di awal kehamilan. Kesimpulan: Pengetahuan ibu-ibu pengajian di awal kurang baik, tetapi setelah dilakukan penyampaian materi, pengetahuannya menjadi baik dan motivasi ibu hamil meningkat dalam melaporkan dan melakukan pemeriksaan kehamilannya.</p> <p><em>Background: K1 is the first visit of a pregnant woman during pregnancy to health services. Pregnant women's compliance to conduct antenatal care examinations based on green behavioral theory is influenced by predisposing factors, which include age, knowledge, attitudes, beliefs, beliefs, values and perceptions, occupation, traditions, and other elements found in individuals and society related to health, enabling factors) which includes facilities and infrastructure or health facilities or facilities as well as reinforcing factors, which include the attitudes of husbands, parents, community leaders and the performance and behavior of health workers. This activity aims to analyze knowledge and increase people's motivation to do the first pregnancy examination (K1) as early as possible. The method used is socialization by providing material in the form of lectures, discussions and questions and answers which will be held on June 20, 2025 in a routine recitation of Kramat Village, the Pamekasan Regency Bandaran Health Center area with leaflet media and pre and post tests to the study mothers. Results of the activity: It is known that there is an increase in knowledge from the study mothers. This can be judged from the results of the pre-test answer of 30.3% and after the material was given, the post test value increased to 95.8% and based on monitoring, there was 1 pregnant woman who reported her pregnancy because she was motivated by her neighbor who told about the importance of doing the first pregnancy examination (K1) at the beginning of pregnancy. Conclusion: The knowledge of the study mothers at the beginning was not good, but after the presentation of the material, the knowledge became good and the motivation of pregnant women increased in reporting and conducting pregnancy examinations.</em></p>2025-07-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Afinitashttps://ojs.co.id/1/index.php/jka/article/view/3374HUBUNGAN BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN IOH (INTRA OPERATIF HYPOTENSION) PADA PASIEN DENGAN GENERAL ANESTESI DI KAMAR BEDAH RST DR. SOEDJONO KOTA MAGELANG2025-06-30T19:13:28+00:00Gunawan[email protected]Noor Hidayah[email protected]Fitriana Kartikasari [email protected]<p>Hipotensi intraoperatif (IOH) adalah kondisi di mana tekanan darah arteri pasien turun selama operasi dengan anestesi umum. Hipotensi intraoperatif merupakan masalah penting dalam praktik anestesi dan bedah. Salah satu faktor yang dipertimbangkan adalah indeks massa tubuh pasien, yang dapat mempengaruhi bagaimana tubuh pasien mengatur suhu selama operasi. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui hubungan Hubungan BMI (Body Mass Index) dengan IOH (Intra Operatif Hypotension) pada Pasien dengan General Anestesi di Kamar Bedah RST dr. Soedjono Kota Magelang.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif. Populasi pada penelitian ini adalah pasien bedah intraoperatif yang menjalani general anestesi dalam proses operasinya di RST dr. Soedjono pada bangsal operatif sejumlah 140. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik acidental sampling sebanyak 46 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan ceklist pengisian tekanan darah dan indek masa tubuh. Analisis univariat dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi dan persentase, analisis bivariat menggunakan uji korelatif Lambda.</p> <p><em>Intraoperative hypotension (IOH) is a condition in which the patient's arterial blood pressure drops during general surgery. Intraoperative hypotension is an important problem in anesthetic and surgical practice. One factor considered is the patient's body mass index, which can influence how the patient's body regulates temperature during surgery. The general aim of the research is to determine the relationship between BMI (Body Mass Index) and IOH (Intra Operative Hypotension) in patients with general anesthesia in the surgical room at RST dr. Soedjono, Magelang City. The type of research used in this research is quantitative research with correlative descriptive methods. The population in this research is intraoperative surgical patients who underwent general anesthesia during the operation process at RST dr. Soedjono was good at 140 operative wards. The sampling technique used an incidental sampling technique for 46 respondents. The data collection technique uses a questionnaire with a checklist for filling in blood pressure and body mass index. Univariate analysis in this study used frequency and percentage distributions, bivariate analysis used the Lambda correlative test.</em></p>2025-07-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Afinitas