PANTANG LARANG MASYARAKAT DESA AEK TINGA KECAMATAN SOSA KABUPATEN PADANG LAWAS

Penulis

  • Siti Paizah Universitas Rokania
  • Nuratika Universitas Rokania

Kata Kunci:

Pantang Larang, Bentuk, Makna

Abstrak

Pantang larang adalah sebuah kepercayaan oleh masyarakat Mandailing dari zaman dahulu sampai zaman sekarang dimana berkaitan dengan adat/istiadat dan budaya warisan nenek moyang. Pantang larang digunakan orang tua untuk bertujuan untuk mendidik masyarakat supaya memiliki akhlak yang baik khususnya anak muda zaman sekarang agar dapat membawa nilai-nilai yang baik dan menghindari pantang larang. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan makna dan bentuk pantang larang di desa Aek Tinga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptiaf. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa pantang larang dalam masyarakat desa Aek Tinga di klasifikasin berdasarkan beberapa bentuk kategori yaitu (1) masa lahir, masa bayi dan masa kanak-kanak, (2) tubuh manusia dan obat-obatan, (3) rumah dan pekerjaan rumah tangga, (4) mata pencaharian dan perhubungan, (5) perjalanan dan perhubungan, (6) cinta, pacaran dan menikah, (7) kematian dan adat pemakaman, dan juga dapat menganalisis makna tuturan pantang larang.

Pantang larang is a belief held by the Mandailing people from ancient times to the present which is related to the customs and culture inherited from their ancestors. Abstinence and prohibitions are used by parents to educate people to have good morals, especially young people today so that they can carry good values and avoid taboos and prohibitions. The aim of this research is to explain the meaning and forms of abstinence and prohibition in Aek Tinga village. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Based on the results of the research that has been conducted, it can be concluded that taboos in the Aek Tinga village community are classified based on several categories, namely (1) birth, infancy and childhood, (2) human body and medicine, (3) home and household chores, (4) livelihood and communication, (5) travel and communication, (6) love, dating and marriage, (7) death and funeral customs, and can also analyze the meaning of the taboo speech.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30