MERAJUT AKHLAK DI TENGAH KETERBATASAN: PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA SUMATERA BARAT
Kata Kunci:
Karakter Religius, Pengembangan Kurikulum, Siswa Berkebutuhan KhususAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) berperan dalam membentuk karakter religius siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sumatera Barat. Dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui angket skala Likert yang disebarkan kepada guru PAI dari beberapa SLB. Fokus penelitian diarahkan pada tujuh prinsip utama pengembangan kurikulum PAI, yakni relevansi, efektivitas, efisiensi, kesinambungan, keluwesan, orientasi tujuan, dan pendidikan seumur hidup. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip tersebut berada dalam kategori “sangat tinggi” dengan nilai korelasi antara prinsip kurikulum dan karakter religius siswa sebesar r = 0,874, yang menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan. Guru PAI telah berupaya menyelaraskan materi ajar dengan kondisi kehidupan siswa, memperhatikan konteks lokal, serta menunjukkan fleksibilitas dalam menyesuaikan materi terhadap kebutuhan disabilitas. Kendati demikian, masih terdapat tantangan dalam hal evaluasi capaian belajar yang belum sepenuhnya menggambarkan perkembangan karakter religius secara menyeluruh. Prinsip efektivitas dan efisiensi menunjukkan bahwa meskipun target kurikulum banyak yang tercapai, pemanfaatan waktu dan media pembelajaran belum sepenuhnya optimal, terutama dalam pemanfaatan teknologi yang adaptif dan terjangkau. Selain itu, prinsip kesinambungan dan kolaborasi lintas mata pelajaran serta peran orang tua dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan agar pembentukan karakter religius siswa dapat berlangsung secara holistik dan berkesinambungan. Keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk keluarga, sangat dibutuhkan dalam mendukung tujuan ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PAI dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membentuk karakter religius siswa berkebutuhan khusus apabila diimplementasikan secara konsisten dan adaptif. Rekomendasi yang diajukan meliputi peningkatan pelatihan guru berbasis CTL dan TIK, pengembangan media ajar berbasis kearifan lokal, serta penyusunan evaluasi alternatif yang sesuai dengan karakteristik siswa. Temuan ini diharapkan menjadi pijakan strategis dalam mewujudkan pendidikan agama yang inklusif, kontekstual, dan bermakna di lingkungan SLB.
This study aims to analyze the extent to which the application of curriculum development principles in Islamic Religious Education (IRE) contributes to shaping the religious character of students with special needs in Special Education Schools (SLB) in West Sumatra. Using a descriptive quantitative method, data were collected through a Likert scale questionnaire distributed to IRE teachers across several SLBs. The research focused on seven core principles of curriculum development: relevance, effectiveness, efficiency, continuity, flexibility, goal orientation, and lifelong learning. The results revealed that the implementation of these principles was rated in the “very high” category, with a strong and significant correlation coefficient of r = 0.874 between curriculum principles and students’ religious character. Teachers have made efforts to contextualize IRE materials with students’ daily lives, integrate local wisdom, and modify instruction to accommodate different types of disabilities. However, challenges remain in evaluation practices, which often fail to capture the holistic development of students’ religious character. The principles of effectiveness and efficiency showed that although curriculum targets were largely achieved, the use of time and learning media was not fully optimized, particularly in terms of integrating affordable and adaptive technology. Additionally, continuity across learning levels and parental involvement in the learning process remain areas for improvement to ensure sustainable character formation. Greater collaboration among educators and stronger engagement with families are necessary to support this process. In conclusion, the principles of IRE curriculum development provide a strong foundation for fostering the religious character of students with special needs, provided they are implemented consistently and contextually. The study recommends ongoing teacher training in Contextual Teaching and Learning (CTL) and digital tools, the development of culturally relevant instructional materials, and the use of alternative assessments tailored to students’ characteristics. These findings offer strategic insights for advancing inclusive, meaningful, and future-oriented Islamic education in special education settings.