EVALUASI MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM MERDEKA: PERSEPSI GURU DAN IMPLIKASI UNTUK PENGEMBANGAN
Kata Kunci:
Evaluasi Modul Ajar, Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Merdeka, Persepsi GuruAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi modul ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum Merdeka berdasarkan persepsi guru. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 30 guru PAI dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah menggunakan modul ajar selama minimal satu semester. Data dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 30 pernyataan dengan skala Likert. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata skor untuk aspek kesesuaian isi modul dengan Capaian Pembelajaran (CP) adalah 3.5, menunjukkan kesesuaian yang tinggi. Aspek tujuan pembelajaran memperoleh skor tertinggi yaitu 3.6, mencerminkan kejelasan dan pemahaman yang baik. Sementara itu, aspek penilaian autentik dan lembar kerja peserta didik (LKPD) memperoleh skor 3.2 dan 3.1, yang menunjukkan kebutuhan untuk perbaikan lebih lanjut. Secara umum, distribusi jawaban menunjukkan kecenderungan positif terhadap seluruh aspek modul. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan dalam pemilihan bahan bacaan dan LKPD yang lebih kontekstual serta penguatan pelatihan pemanfaatan modul ajar. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan modul ajar PAI yang lebih efektif dan relevan dalam konteks Kurikulum Merdeka.
This study aims to evaluate the Islamic Education (PAI) teaching modules within the Merdeka Curriculum based on teacher perceptions. The method used is descriptive quantitative, involving 30 PAI teachers from various primary and secondary education levels who have utilized the teaching modules for at least one semester. Data were collected through a questionnaire consisting of 30 statements using a Likert scale. The analysis results show that the average score for the aspect of content suitability with the Learning Outcomes (CP) is 3.5, indicating a high level of alignment. The aspect of learning objectives received the highest score of 3.6, reflecting clarity and good understanding. Meanwhile, the aspects of authentic assessment and student worksheets (LKPD) scored 3.2 and 3.1, respectively, indicating a need for further improvement. Overall, the distribution of responses shows a positive tendency towards all aspects of the module. This study recommends enhancing the selection of reading materials and developing more contextual LKPD, as well as strengthening training on the utilization of teaching modules. These findings are expected to serve as a basis for developing more effective and relevant PAI teaching modules in the context of the Merdeka Curriculum.