PENCEGAHAN PHYSICAL ABUSE PADA ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA

Abstrak

Physical Abuse merupakan tindakan yang menggunakan kekuatan fisik untuk mencederai seseorang dengan sengaja. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis pencegahan physical abuse dimana telah banyak terjadi kasus kekerasan fisik pada anak usia dini di lingkungan keluarga. Faktor penyebabnya meliputi kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi, riwayat kdrt, gangguan kesehatan mental dan emosional orang tua, minimnya pengetahuan tentang pola asuh yang baik, dan kecanduan alkohol dan narkoba. Bentuk kekerasan fisik dapat meliputi memukul, menendang, mengguncang, memukul, membakar, atau menyakiti anak dengan cara lain. Physical Abuse pada anak usia dini berdampak pada perkembangan fisik, kognitif, sosial-emosional, serta dampak jangka panjang pada anak. Orang tua atau orang terdekat anak di rumah sangat berperan penting dalam mencegah agar tidak terjadi lagi Physical Abuse di lingkungan keluarga dengan mengikuti pelatihan edukasi tentang pola asuh yang positif, tentang Hak dan Perlindungan Anak, tentang kelola emosi dan stres, dan mengikuti pelatihan lainnya.

Physical Abuse merupakan tindakan yang menggunakan kekuatan fisik untuk mencederai seseorang dengan sengaja. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis pencegahan physical abuse dimana telah banyak terjadi kasus kekerasan fisik pada anak usia dini di lingkungan keluarga. Faktor penyebabnya meliputi kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi, riwayat kdrt, gangguan kesehatan mental dan emosional orang tua, minimnya pengetahuan tentang pola asuh yang baik, dan kecanduan alkohol dan narkoba. Bentuk kekerasan fisik dapat meliputi memukul, menendang, mengguncang, memukul, membakar, atau menyakiti anak dengan cara lain. Physical Abuse pada anak usia dini berdampak pada perkembangan fisik, kognitif, sosial-emosional, serta dampak jangka panjang pada anak. Orang tua atau orang terdekat anak di rumah sangat berperan penting dalam mencegah agar tidak terjadi lagi Physical Abuse di lingkungan keluarga dengan mengikuti pelatihan edukasi tentang pola asuh yang positif, tentang Hak dan Perlindungan Anak, tentang kelola emosi dan stres, dan mengikuti pelatihan lainnya.