KESELAMATAN MELALUI PERTOBATAN DALAM KISAH PARA RASUL 3:19–20: KONSEP PEMULIHAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Tesa Lonika Damanik, Bangun, Bangun — Wed, 30 Jul 2025 00:00:00 +0000

enelitian ini mengkaji konsep keselamatan melalui pertobatan dalam Kisah Para Rasul 3:19–20 dengan penekanan pada makna pemulihan (anapsyxis) dan implikasinya bagi Pendidikan Agama Kristen (PAK). Melalui pendekatan eksegetis dan teologis, ditemukan bahwa pertobatan dalam konteks ini bukan hanya tindakan pribadi untuk menerima pengampunan dosa, tetapi juga sebuah proses transformasi yang membawa pemulihan relasi antara manusia dan Allah, serta pembaruan hidup secara menyeluruh. Istilah anapsyxis dalam teks asli mengandung makna penyegaran atau pemulihan yang berasal dari hadirat Allah, menunjuk pada dimensi spiritual, sosial, dan bahkan ekologis dari keselamatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi pustaka dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan studi biblika, teologi pastoral, dan teori pendidikan transformasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemahaman akan keselamatan sebagai pemulihan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran PAK untuk memperluas pemahaman peserta didik tentang pertobatan bukan hanya sebagai pengakuan dosa, tetapi juga sebagai komitmen untuk hidup baru yang berdampak bagi komunitas dan lingkungan. Implikasi bagi PAK mencakup pengembangan pembelajaran yang lebih kontekstual dan holistik, penerapan metode reflektif serta proyek pembelajaran berbasis aksi nyata seperti kegiatan pelayanan dan restorasi sosial. Konsep ini juga menantang PAK untuk tidak hanya menyampaikan doktrin keselamatan secara dogmatis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran etis dan spiritualitas transformatif. Dengan demikian, PAK dapat menjadi ruang pembelajaran iman yang relevan bagi generasi masa kini dalam menjawab panggilan pertobatan dan pemulihan menuju hidup yang sesuai dengan kehendak Allah.

This study examines the concept of salvation through repentance in Acts 3:19–20 with an emphasis on the meaning of restoration (anapsyxis) and its implications for Christian Religious Education (PAK). Through an exegetical and theological approach, it is found that repentance in this context is not only a personal act to receive the forgiveness of sins, but also a process of transformation that brings about the restoration of the relationship between man and God, as well as the complete renewal of life. The term anapsyxis in the original text contains the meaning of refreshment or restoration that comes from the presence of God, pointing to the spiritual, social, and even ecological dimensions of salvation. This study uses a qualitative method of literature study with an interdisciplinary approach that combines biblical studies, pastoral theology, and transformational education theory. The results of the study show that the understanding of salvation as recovery can be integrated in PAK learning to expand students' understanding of repentance not only as a confession of sin, but also as a commitment to a new life that has an impact on the community and the environment. Implications for PAK include the development of a more contextual and holistic curriculum, the application of reflective methods such as Lectio Divina, as well as real-life action-based learning projects such as service and social restoration activities. This concept also challenges the PAK to not only dogmatically convey the doctrine of salvation, but also to foster ethical awareness and transformative spirituality. Thus, PAK can be a relevant faith learning space for today's generation in answering the call to repentance and restoration towards a life in accordance with God's will.

Jurnal Eksplorasi Teologi

KESELAMATAN MELALUI PERTOBATAN DALAM KISAH PARA RASUL 3:19–20: KONSEP PEMULIHAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN