IMAM SEBAGAI PENYELENGGARA KEBAKTIAN MENURUT IMAMAT DAN RELEVANSINYA BAGI KEHIDUPAN IMAM MASA KINI: EKSEGESIS IMAMAT 10:8-11
Kata Kunci:
Anggur, Imamat, Imam, Minuman Keras, PerantaraAbstrak
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menggali dan mengkaji tentang konsep imam sebagai penyelenggara kebaktian yang bertugas untuk mempersembahkan kurban dalam Kemah Pertemuan menurut teks Imamat 10:8-11 dan relevansinya bagi kehidupan imam masa kini. Pembahasan dikaji dengan menggunakan metode eksegese melalui studi kepustakaan atas literatur yang memuat data dan informasi yang bisa dijadikan sumber atau acuan. Pembahasan berfokus pada ketetapan Tuhan “Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati”. Pembahasan atas ketetapan Tuhan kepada Harun dan anak-anaknya pada dasarnya masih mempunyai relevansi untuk kehidupan kaum klereikus dan umat pada zaman ini. Intinya ialah bahwa kekudusan adalah nilai hidup yang tak akan tetap berlaku sampai kapanpun dan di manapun. Tidak hanya terbatas pada sejarah bangsa Isreal yang tertulis dalam kitab imamat.
The purpose of this paper is to explore and examine the concept of the priest as a service provider whose duty is to offer sacrifices in the Meeting Tent according to the text of Leviticus 10:8-11 and its relevance to the life of today's priests. The discussion is studied using the exegesis method through a literature study on literature that contains data and information that can be used as a source or reference.The discussion focuses on God's decree "You shall not drink wine or liquor, you and your children, when you enter the Tent of Meeting, so that you do not die". Discussion of God's decree on Aaron and his children basically still has relevance for the lives of clergy and people today. The point is that holiness is a life value that will not remain in effect at any time and anywhere. Not only limited to the history of the people of Israel which is written in the book of priesthood.