Jurnal Eksplorasi Pendidikan https://ojs.co.id/1/index.php/jep id-ID Jurnal Eksplorasi Pendidikan STRATEGI DAN EFISIENSI PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM https://ojs.co.id/1/index.php/jep/article/view/3158 <p>Penelitian ini ditujukan untuk mengupas bagaimana strategi dan efisiensi dilaksanakan untuk kelangsungan pembiayaan pendidikan Islam. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan lybrary riset. Hasilnya adalah strategi pembiayaan dan efisiensi penggunaan dana merupakan kunci penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan Islam.&nbsp; Dengan strategi pembiayaan yang tepat seperti diversifikasi sumber dana melalui kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta lembaga pendidikan dapat memastikan keberlangsungan operasional dan program pengembangan mutu. Di sisi lain, efisiensi penggunaan dana menuntut perencanaan anggaran yang transparan, akuntabel, dan berbasis kebutuhan prioritas, seperti peningkatan kompetensi guru, pengadaan fasilitas belajar, serta inovasi kurikulum. Pengelolaan keuangan yang efektif ini tidak hanya mendukung peningkatan kualitas layanan pendidikan, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan Islam sebagai pilar pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>This study aims to explore how strategies and efficiency are implemented for the continuity of Islamic education financing. The method used is descriptive qualitative with a lybrary research approach. The result is that financing strategies and efficient use of funds are important keys in efforts to improve the quality of education in Islamic education institutions.&nbsp; With the right financing strategy-such as diversifying funding sources through collaboration with the government, community and private sector-education institutions can ensure operational sustainability and quality development programs. On the other hand, the efficient use of funds demands transparent, accountable and prioritized needs-based budget planning, such as improving teacher competencies, procuring learning facilities and curriculum innovation. This effective financial management not only supports the improvement of the quality of education services, but also strengthens public trust in Islamic education institutions as a pillar of the development of superior and moral human resources. </em></p> Agus Darman Hamdi Abdul Karim Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Eksplorasi Pendidikan 2025-06-29 2025-06-29 8 6 EFEKTIVITAS MODEL SELF DIRECTED LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 SAWAN https://ojs.co.id/1/index.php/jep/article/view/3299 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pembelajaran SDL berbasis lingkungan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar geografi. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh partisipasi pasif dalam pembelajaran, kurangnya inisiatif belajar, serta nilai rata-rata yang belum mencapai KKM di atas 75. Model SDL berbasis lingkungan dipilih karena dinilai mampu mendorong siswa untuk lebih mandiri, aktif, dan kontekstual dalam pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang nyata dan relevan dalam pembelajaran geografi desain penelitian menggunakan rancangan eksperimen semu. Sampel penelitian adalah kelas A sebagai kelas eksperimen dan Kelas D sebagai kelas Kontrol yang dipilih secara random terlebih dahulu melalui uji kesetaraan kelas. Data yang dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, tes, serta dokumentasi. Selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Penerapan model pembelajaran SDL berbasis lingkungan yang dilakukan menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi, (2) Aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan, (3) Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana siswa di kelas eksprimen menunjukkan peningkatan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control, dan dan pengujian efektivitas belajar yang terbukti sangat efektif melalui N-Gain.</p> Ica Noprianta Br Ginting I Gede Astra Wesnawa Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Eksplorasi Pendidikan 2025-06-29 2025-06-29 8 6 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEKOLAH LANJUTAN PADA SISWA SMPN 57 PALEMBANG MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK https://ojs.co.id/1/index.php/jep/article/view/3168 <p>Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Dalam prosesnya pendidikan memiliki berbagai ragam masalah atau hambatan yang menyertai. Salah satu hambatan yang kemungkinan banyak dialami oleh seorang siswa adalah pemilihan sekolah lanjutan. Oleh karena itu perlu adanaya layanan yang mendorong peserta didik agar memahami sekolah lanjutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan peserta didik pemahaman terkait sekolah lanjutan. Penelitian ini menggunakan penelitian Tindakan Layanan Bimbingan dan Konseling (PTL) yang dilaksnakan dalam dua siklus dengan jumlah siswa 8 orang. Jenis penelitian mengguanakan analisis deskriptif kauntitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji T-Test. Adapaun hasil yang diperoleh melaui layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan pemahaman sekolah lanjutan siswa kelas IX.4 meperlihatkan adanya intervensi perubahan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji T-Test yang meningkat dari hasil pretes dengan mean 173 deangan kesalahan 4.463 dengan presentase 45% menjadi mean 174 dengan kesalahan 3.011 pada postest siklus 1 yang menignkat menjadi 57%. Sedangkan pada postest siklus II terlihat adanya peningkatan yang lebih signifiakn yaitu mean 190 dengan kesalahan mean 1.355 dengan presentase sekitar 75%.</p> <p><em>Education is a crucial component of life. Throughout its process, education encounters various problems or obstacles. One common obstacle faced by students is choosing further education. Therefore, a service is needed to encourage students to understand their options for advanced schooling. The aim of this research is to provide students with an understanding of further education. This research employs a Guidance and Counseling Service Action Research (PTL) conducted in two cycles with a total of 8 students. The research type uses quantitative descriptive analysis. The data collection technique involves questionnaires, and the data analysis technique utilizes a T-Test. The results obtained through group guidance services in enhancing the understanding of further education among ninth-grade students of class IX.4 demonstrate a significant intervention of change. This can be observed from the test results, which increased from a pre-test mean of 173 with a standard error of 4.463 and a percentage of 45% to a mean of 174 with a standard error of 3.011 in the post-test of cycle 1, increasing to 57%. Furthermore, the post-test of cycle II shows a more significant increase, with a mean of 190 and a standard error of the mean of 1.355, representing approximately 75%.</em></p> Ria Tri Puji Lestari Fadhlina Rozzaqyah Fatiah Qonita Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Eksplorasi Pendidikan 2025-06-29 2025-06-29 8 6 ANALISIS KOMPETENSI ANDRAGOGI KADER TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK) DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL https://ojs.co.id/1/index.php/jep/article/view/3114 <p>Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kompetensi andragogi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam pencegahan stunting di Kecamatan Medan Sunggal, serta mendeskripsikan aspek konsep diri, pengalaman, orientasi, dan kesiapan diri kader dalam menjalankan perannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian berupa kader TPK, tenaga kesehatan, dan pengelola program pencegahan stunting di Kecamatan Medan Sunggal. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kader TPK memiliki konsep diri yang kuat sebagai fasilitator perubahan dalam pencegahan stunting; (2) Pengalaman lapangan kader memperkaya kemampuan mereka dalam menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan kebutuhan keluarga; (3) Orientasi pembelajaran kader berfokus pada pemecahan masalah nyata yang dihadapi keluarga; (4) Kesiapan diri kader yang matang, baik secara mental, emosional, maupun kognitif, mendukung efektivitas pendampingan keluarga. Faktor pendukung kompetensi andragogi kader meliputi pelatihan berkelanjutan, dukungan tenaga kesehatan, dan pemanfaatan teknologi digital. Sementara itu, tantangan yang dihadapi berkaitan dengan keterbatasan sumber daya dan dinamika sosial keluarga.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>The purpose of this study is to analyze the andragogical competence of Family Assistance Team (TPK) cadres in preventing stunting in Medan Sunggal District, as well as to describe aspects of self-concept, experience, orientation, and readiness of cadres in carrying out their roles. This study uses a qualitative method with research subjects consisting of TPK cadres, health workers, and stunting prevention program managers in Medan Sunggal District. The sampling technique was carried out purposively. Data were collected through in-depth interview. Data analysis was conducted through stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing, with data validity tested through source and technique triangulation. The results of the study indicate that: (1) TPK cadres have a strong self-concept as facilitators of change in stunting prevention; (2) The cadres’ field experience enriches their ability to adapt learning approaches to the needs of families; (3) The learning orientation of cadres focuses on solving real problems faced by families; (4) The cadres’ readiness, mentally, emotionally, and cognitively mature, supports the effectiveness of family assistance. Supporting factors for cadre andragogical competence include continuous training, support from health workers, and the utilization of digital technology. Meanwhile, challenges faced relate to limited resources and the social dynamics of families. </em></p> Ruth Ita Alemina Br Surbakti Silvia Mariah Handayani Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Eksplorasi Pendidikan 2025-06-29 2025-06-29 8 6 NORMA SOSIAL DAN KETERTIBAN DI PESANTREN: PENDEKATAN DURKHEIM TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM https://ojs.co.id/1/index.php/jep/article/view/3349 <p>Pembahasan di bawah ini adalah tentang membentuk nilai norma dan ketertiban sosial dalam Pesantren. Dalam perkembangan Era Society 5.0 Pondok pesantrren yang nota bene sebagai lembaga pendidikan Islam harus berbenah baik dari segi pembelajaran, fasilitas, sumber daya manusia, maupun aturan-aturan atau nidzomiul ma’had yg diterapkan. Pesantren menerapkan pendekatan pendidikan yang berbasis agama Islam, di mana ajaran agama menjadi landasan utama dalam membentuk nilai dan norma yang diterapkan di pesantren ini. Para santri diajarkan untuk hidup sesuai dengan ajaran agama, seperti menjaga akhlak yang baik, menghormati sesama, berbuat kebajikan, dan menghindari perbuatan yang dilarang oleh agama. Kajian ini bertujuan mengungkap perspektif dan konstruksi pandangan sosiologi pendidikan Durkheim dan relevansinya dalam fenomena sosial pendidikan saat ini. Dengan pendekatan analisis deskriptif melalui studi literatur, maka disimpulkan bahwa dimensi teori sosial Durkheim, dengan paradigma fakta sosialnya tampak pada elemen pembentuk kohesi sosial atau solidaritas sosial. Durkheim telah memberikan kontribusi terhadap konstruksi sistem pendidikan dengan pendekatan sosiologi yang berbasis pendekatan struktural fungsional dan teori fakta sosial, solidaritas sosial, serta moral.</p> <p><em>The discussion below is about forming values, norms and social order in Islamic Boarding Schools. In the development of the Society 5.0 Era, Islamic boarding schools, which are Islamic educational institutions, must improve in terms of learning, facilities, human resources, and the rules or nidzomiul ma'had that are applied. Islamic boarding schools apply an Islamic-based educational approach, where religious teachings are the main foundation in forming the values and norms applied in this Islamic boarding school. Students are taught to live according to religious teachings, such as maintaining good morals, respecting others, doing good, and avoiding actions that are prohibited by religion. This study aims to reveal the perspective and construction of Durkheim's sociological views of education and their relevance in the current social phenomenon of education. With a descriptive analysis approach through literature studies, it is concluded that the dimensions of Durkheim's social theory, with his social fact paradigm, are seen in the elements that form social cohesion or social solidarity. Durkheim has contributed to the construction of an education system with a sociological approach based on a structural functional approach and the theory of social facts, social solidarity, and morals.</em></p> Salasiah Masdar Hilmy Desi Erawati Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Eksplorasi Pendidikan 2025-06-29 2025-06-29 8 6 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BOLA VOLI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 1 MLARAK https://ojs.co.id/1/index.php/jep/article/view/3259 <p>Penerapan model pembelajaran passing bola voli berbasis problem based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditinjau dari kemampuan berpikir psikologis dan kritis serta motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Mlarak. Metode penelitian dan pengembangan (R&amp;D) yang digunakan mengacu pada metode Borg &amp; Gall (1983) (Maydiantoro, 2020) yang dianggap sebagai tujuan akhir. Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran berbasis masalah yang menggabungkan prinsip-prinsip PBL seperti identifikasi masalah, penelitian mandiri dan kolaboratif, pemecahan masalah, serta evaluasi proses dan hasil belajar. Lembar validasi ahli, kuisioner respon siswa dan guru, serta keterampilan siswa yang akan menjadi instrument dalam pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari olah data berhasil membuktikan bahwa modul yang sudah dikembangkan berhasil masuk dalam kategori valid (oleh ahli materi dan pembelajaran), praktis (berdasarkan respon guru dan siswa), serta efektif (ditunjukkan oleh peningkatan keterampilan dan keaktifan siswa). Dengan demikian, dapat disimpulan bahwa PBL cocok diterapkan pada pembelajaran praktik seperti PJOK.</p> <p><em>The application of the volleyball passing learning model based on problem based learning (PBL) can improve student learning outcomes in terms of psychological and critical thinking skills and learning motivation of class VII students of SMPN 1 Mlarak. The research and development (R&amp;D) method used refers to the Borg &amp; Gall (1983) method (Maydiantoro, 2020) which is considered the ultimate goal. The resulting product is a problem-based learning module that combines PBL principles such as problem identification, independent and collaborative research, problem solving, and evaluation of the learning process and outcomes. Expert validation sheets, student and teacher response questionnaires, and student skills will be instruments in data collection used in this study. The results of the data processing have proven that the module that has been developed has successfully entered the valid category (by material and learning experts), practical (based on teacher and student responses), and effective (indicated by increased student skills and activeness). Thus, it can be concluded that PBL is suitable for application in practical learning such as PJOK.</em></p> Diva Chaerani Azzahra Mu' arifin Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Eksplorasi Pendidikan 2025-06-29 2025-06-29 8 6