TRANSKRIPSI MUSIKAL GONG TIMOR PADA MASYARAKAT SUKU DAWAN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
Kata Kunci:
Gong Timor, Transkripsi Musik, Etnomusikologi, Suku Dawan, Pelestarian BudayaAbstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mentranskripsikan struktur musikal Gong Timor pada masyarakat Suku Dawan di Kabupaten Timor Tengah Utara, sebagai upaya pelestarian musik tradisional berbasis nilai budaya lokal. Pendekatan kualitatif dengan metode grounded theory digunakan untuk memahami praktik musikal secara kontekstual melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi audio-visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan Gong Timor terdiri atas empat gong utama—Kiko, Tolok, Ain’na, dan Ke’e—yang membentuk pola interlocking poliritmik dalam struktur siklik 12–16 ketukan. Transkripsi musikal “Gong Timor Insana (Nansean)” memperlihatkan interaksi dialogis antar-gong yang mencerminkan nilai kolektivitas dan keseimbangan dalam budaya Dawan. Setiap gong memiliki fungsi simbolik dan spiritual yang merepresentasikan tahapan kehidupan manusia dan hubungan dengan leluhur. Temuan ini menegaskan bahwa musik Gong Timor berfungsi sebagai media komunikasi sosial dan spiritual, sekaligus sebagai sarana pendidikan budaya. Penelitian ini berkontribusi terhadap dokumentasi ilmiah musik tradisional Timor serta menawarkan dasar pedagogis bagi pelestarian dan pembelajaran musik berbasis kearifan lokal.
This research aims to describe and transcribe the musical structure of the Gong Timor among the Dawan ethnic community in Timor Tengah Utara Regency as an effort to preserve traditional music rooted in local cultural values. A qualitative approach using the grounded theory method was employed to contextualize the musical practice through participatory observation, in-depth interviews, and audio-visual documentation. The findings reveal that the Gong Timor ensemble consists of four main gongs—Kiko, Tolok, Ain’na, and Ke’e—which form interlocking polyrhythmic patterns within a 12–16 beat cyclic structure. The musical transcription of “Gong Timor Insana (Nansean)” demonstrates dialogic interaction among gongs, reflecting collectivism and balance in Dawan culture. Each gong bears symbolic and spiritual meanings that represent the stages of human life and ancestral connection. The study concludes that Gong Timor functions as a medium of social and spiritual communication and serves as a means of cultural education. This research contributes to the scholarly documentation of Timorese traditional music and provides a pedagogical foundation for preserving and teaching local musical heritage.




