EKSPLORASI TARI BONET DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (TTU), NUSA TENGGARA TIMUR
Kata Kunci:
Tari Bonet, Eksplorasi, Pelestarian Budaya, EtnografiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan melestarikan Tari Bonet, salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Dawan yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tari Bonet merupakan ekspresi budaya yang sarat nilai-nilai sosial, spiritual, dan kebersamaan, namun kini keberadaannya mulai terpinggirkan oleh perkembangan budaya modern dan kurangnya dokumentasi sistematis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk mengungkap secara mendalam asal-usul, makna, struktur gerak, serta peran Tari Bonet dalam kehidupan masyarakat TTU. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan penari, tokoh adat, dan masyarakat setempat, serta dokumentasi visual. Analisis data dilakukan secara deskriptif-analitik dengan menelusuri pola-pola makna dan nilai budaya yang terkandung dalam praktik tari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Bonet bukan sekadar bentuk hiburan, tetapi merupakan media sosial yang memperkuat solidaritas, komunikasi adat, dan identitas kolektif masyarakat Dawan. Selain itu, ditemukan adanya kebutuhan mendesak akan strategi pelestarian berbasis pendidikan budaya, dokumentasi digital, dan keterlibatan komunitas lokal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan model pelestarian seni tradisional yang berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur serta memperkuat upaya revitalisasi budaya daerah dalam konteks global.
This study aims to explore and preserve the Bonet Dance, a traditional dance of the Dawan people from North Central Timor (TTU) Regency, East Nusa Tenggara Province. Bonet Dance is a cultural expression rich in social, spiritual, and communal values, but its existence is now being marginalized by the development of modern culture and the lack of systematic documentation. This study uses a qualitative method with an ethnographic approach to deeply uncover the origins, meaning, movement structure, and role of Bonet Dance in the lives of the TTU community. Data were collected through participatory observation, in-depth interviews with dancers, traditional leaders, and local communities, and visual documentation. Data analysis was conducted descriptively and analytically by tracing the patterns of meaning and cultural values contained in the dance practice. The results show that Bonet Dance is not merely a form of entertainment, but a social media that strengthens solidarity, traditional communication, and the collective identity of the Dawan community. Furthermore, there is an urgent need for a preservation strategy based on cultural education, digital documentation, and local community involvement. This research is expected to form the basis for developing a model for sustainable traditional arts preservation in East Nusa Tenggara and strengthen efforts to revitalize regional culture in a global context.




