https://ojs.co.id/1/index.php/ipp/issue/feedInovasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran2025-03-30T20:00:18+00:00Open Journal Systemshttps://ojs.co.id/1/index.php/ipp/article/view/2849PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH BERBASIS KONTEKSTUAL2025-03-13T11:57:16+00:00Norma Sulistiyani[email protected]Herlina[email protected]Rusmayadi[email protected]<p>Permasalahan bagaimana mengembangkan kurikulum operasional sekolah berbasis kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui gambaran tingkat kebutuhan pengembangan kurikulum operasional sekolah berbasis kontekstual (2) mengetahui bentuk desain (3) mengetahui analisis tingkat kevalidan dan kepraktisan dan (4) mengetahui analisis tingkat keefektifan. Jenis penelitian pengembangan dengan desain penelitian model 4-D terdiri dari Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Disseminate (penyebaran). Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 1 kepala sekolah, 3 pendidik, 4 orang orangtua dan 15 anak didik di TK Kreatif Kabupaten Gowa. Tekhnik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gambaran tingkat analisis kebutuhan pengembangan kurikulum operasional sekolah berbasis kontekstual jejang pendidikan anak usia dini sangat dibutuhkan oleh satuan pendidikan, (2) rancangan pengembangan kurikulum operasional sekolah berbasis kontekstual didesain dengan urutan penyusunan instrument yaitu: analisis tingkat kebutuhan, (3) analisis kepraktisan angket respon guru (ARG) sebesar 85,93% dengan kriteria penilaian sangat praktis dan (4) analisis efektifitas sebesar 91,40%, sehingga kurikulum operasional sekolah berbasis kontekstual kategori sangat efektif. Dapat disimpulkan bahwa pengembagan kurikulum operasional sekolah berbasis kontekstual dapat digunakan di satuan pendidikan anak usia dini.</p> <p> </p> <p><em>The problem of how to develop contextual-based school operational curriculum. This study aims to (1) find out the description of the level of need for developing contextual-based school operational curriculum (2) find out the form of design (3) find out the analysis of the level of validity and practicality and (4) find out the analysis of the level of effectiveness. The type of development research with a 4-D model research design consists of Define, Design, Develop and Disseminate. Data collection techniques used are observation, interviews, questionnaires and documentation. The subjects in this study consisted of 1 principal, 3 educators, 4 parents and 15 students at the Creative Kindergarten, Gowa Regency. The data analysis techniques used are qualitative data analysis and quantitative data analysis. The results of the study indicate that (1) a description of the level of analysis of the needs for developing a contextual school operational curriculum for early childhood education is very much needed by educational units, (2) the design for developing a contextual school operational curriculum is designed with the following instrument arrangement sequence: analysis of the level of needs, (3) analysis of the practicality of the teacher response questionnaire (ARG) of 85.93% with very practical assessment criteria and (4) analysis of effectiveness of 91.40%, so that the contextual school operational curriculum is in the very effective category. It can be concluded that the development of a contextual school operational curriculum can be used in early childhood education units.</em></p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Inovasi dalam Pendidikan dan Pembelajaranhttps://ojs.co.id/1/index.php/ipp/article/view/2853PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI BUDAYA ANAK PADA KURIKULUM PAUD2025-03-16T05:04:59+00:00Yuliani[email protected]Herlina[email protected]Syamsuardi[email protected]<p><span lang="EN-US" style="font-size: 11.0pt; font-weight: normal;">Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul ajar berbasis kearifan lokal guna meningkatkan literasi budaya anak pada kurikulum PAUD di TK Salli Sabarang Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan model EDDIE. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan tes literasi budaya yang dilakukan sebelum dan setelah penerapan modul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modul ajar berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap nilai-nilai budaya lokal, seperti kebersamaan dan gotong royong, serta memperkaya keterampilan sosial dan kognitif anak. Anak-anak menjadi lebih aktif dalam berinteraksi dan memahami konsep-konsep budaya yang ada di sekitar mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran PAUD berpotensi besar dalam membentuk karakter anak yang mencintai budaya dan menghargai keberagaman. Modul ajar berbasis kearifan lokal ini dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan literasi budaya anak di pendidikan anak usia dini.</span></p> <p><em><span lang="EN-US" style="font-size: 11.0pt; font-weight: normal;">This study aims to develop a locally-based teaching module to enhance cultural literacy in early childhood education (PAUD) curriculum at TK Salli Sabarang Makassar. The research utilizes the Research and Development (R&D) method with the EDDIE model approach. Data were collected through observations, interviews, and cultural literacy tests conducted before and after the implementation of the module. The results show that the application of the locally-based teaching module improved children's understanding of local cultural values, such as togetherness and mutual cooperation, as well as enriched their social and cognitive skills. Children became more active in interacting and understanding cultural concepts in their surroundings. This study concludes that integrating local wisdom into PAUD learning has great potential to shape children’s character, fostering love for their culture and appreciation for diversity. The locally-based teaching module can serve as an alternative in improving children's cultural literacy in early childhood education.</span></em></p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Inovasi dalam Pendidikan dan Pembelajaranhttps://ojs.co.id/1/index.php/ipp/article/view/2839RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA APRON FLOODLIGHT BERBASIS IOT DI BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II PALEMBANG2025-03-08T05:35:00+00:00Usman[email protected]Muhammad Caesar Akbar[email protected]Saut Maruli Manurung[email protected]<p>Transportasi udara memiliki peran krusial dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang merupakan salah satu bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasional penerbangan. Salah satu fasilitas penting adalah Airfield Lighting System (ALS) yang berfungsi untuk penerangan di area bandara, terutama pada malam hari atau kondisi cuaca buruk. Namun, sistem apron floodlight di bandara ini masih memiliki keterbatasan dalam pengoperasian, di mana beberapa lampu masih dioperasikan secara manual menggunakan timer relay, sehingga kurang efisien dan tidak fleksibel dalam menghadapi perubahan kondisi di lapangan. Sebagai bagian dari kegiatan On the Job Training (OJT) di Politeknik Penerbangan Medan, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kendali lampu floodlight berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan aplikasi Blynk. Sistem ini memungkinkan teknisi untuk mengontrol dan memonitor floodlight secara otomatis melalui jaringan internet, sehingga meningkatkan efisiensi kerja dan mengoptimalkan penerangan apron sesuai kebutuhan. Dengan implementasi sistem ini, pengoperasian apron floodlight menjadi lebih responsif terhadap perubahan kondisi cuaca, pergerakan pesawat, dan kebutuhan teknis lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kendali berbasis IoT dapat meningkatkan efektivitas operasional floodlight di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan mengurangi intervensi manual, meningkatkan efisiensi energi, serta memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi teknisi dalam pengelolaan sistem pencahayaan bandara.</p>2025-03-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Inovasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran