IMPLEMENTASI TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR DI TPQ BINTANG KECIL SAMARINDA
Kata Kunci:
TPQ, Teknologi, Efektivitas, Speaker, WhatsappAbstrak
This study aims to describe the implementation of simple technology in improving the learning effectiveness of students at TPQ Bintang Kecil Samarinda. As a non-formal Islamic educational institution, TPQ is expected to adapt to digital era developments. The study uses a descriptive qualitative approach, collecting data through observation, interviews with two teachers, and questionnaires distributed to ten students. The results show that the use of active speakers improves the clarity of the teacher's voice and enhances students' concentration, especially during Qur’an memorization sessions. Meanwhile, WhatsApp groups facilitate communication between teachers and parents, making it easier to convey information and assignments. Challenges include limited technological facilities, low digital literacy, and lack of attention from some parents regarding digital communication. Despite these obstacles, both teachers and students responded positively to the use of technology and welcomed future innovations that are more interactive. The study concludes that simple technologies can positively impact learning effectiveness at TPQ. Therefore, ongoing training and support are needed for teachers and parents to optimize the use of technology in religious learning, particularly in non-formal institutions with limited resources. These findings are expected to serve as an initial reference for other TPQs aiming to wisely and gradually integrate technology according to their context and needs.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi teknologi sederhana dalam meningkatkan efektivitas belajar santri di TPQ Bintang Kecil Samarinda. Sebagai lembaga pendidikan nonformal, TPQ juga dituntut beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara terhadap dua guru, dan penyebaran kuesioner kepada sepuluh santri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan speaker aktif meningkatkan kejernihan suara guru dan konsentrasi santri, khususnya dalam kegiatan menghafal Al-Qur’an. Sementara itu, pemanfaatan grup WhatsApp memperlancar komunikasi antara guru dan orang tua, serta mempermudah penyampaian informasi dan tugas. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan fasilitas teknologi, rendahnya literasi digital, serta kurangnya perhatian sebagian orang tua terhadap komunikasi digital. Meski demikian, para guru dan santri memberikan respon positif terhadap penggunaan teknologi ini dan menyambut baik peluang pengembangan ke arah penggunaan yang lebih interaktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknologi sederhana dapat memberikan dampak positif terhadap efektivitas pembelajaran di TPQ. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan dan dukungan berkelanjutan bagi guru dan wali santri untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran keagamaan, terutama di lingkungan lembaga nonformal yang memiliki keterbatasan sumber daya. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan awal bagi TPQ lain dalam mengintegrasikan teknologi secara bijak dan bertahap sesuai kebutuhan.