POTENSI FRAUD PADA TRANSAKSI RUMAH SAKIT
Kata Kunci:
Fraud Theory, Fraud Triangle Theory, Fraud Diamond Theory, Fraud Pentagon Theory, Sistem Informasi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen OrganisasiAbstrak
Fraud Theory in its development has several times been updated from Fraud Triangle Theory, Fraud Diamond Theory to Pentagon Fraud Theory so that it can be understood that the cause of Fraud and is often referred to as SCORE (Stimulus, Capability, Opportunity, Rationalization, and Ego). In the hospital transaction business, many aspects are involved in the transaction process from registration, polyclinics to cashiers and finance. In the hospital transaction process, a qualified information system is needed so that it can facilitate users in making transactions and on the other hand it is also not easy to manipulate for potential fraud, the internal control system also plays a role in the process of adjusting authority and policies in minimizing the potential for fraud, and commitment from the organizational structure as well as a reinforcement of information systems and internal control systems because the organization plays a role in conducting transactions and implementing information systems and internal control systems.
Teori Fraud dalam perkembangannya beberapakali adanya pembaharuan dari mulai Fraud Triangle Theory, Fraud Diamond Theory hingga Fraud Pentagon Theory sehingga dapat dipahami bahwa penyebab terjadinya Fraud dan sering disebut dengan istilah SCORE (Stimulus, Capability, Opportunity, Rationalization, dan Ego). Dalam bisnis transaksi rumah sakit banyak aspek yang terlibat dalam proses transaksi tersebut dari mulai pendaftaran, poliklinik hingga kasir dan keuangan. Dalam proses transaksi Rumah Sakit diperlukan sistem informasi yang mumpuni sehingga dapat memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi dan di sisi lain juga tidak mudah dimanipulasi untuk terjadinya potensi fraud, sistem pengendalian internal juga berperan terhadap proses penyesuaian kewenangan dan kebijakan dalam meminimalisir potensi terjadinya fraud, dan komitmen dari sruktur organisasi juga sebagai penguat dari sistem informasi dan sistem pengendalian internal karena organisasi berperan dalam melakukan transaksi serta melaksanakan sistem informasi dan sistem pengendalian internal.